Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

500 Penyuluh Agama di Jawa Timur Dikerahkan Tangkal Radikalisme

Jawa Timur masuk dalam kategori waspada radikalisme.

9 Mei 2018 | 20.10 WIB

Puluhan ribu warga Sukoharjo yang didominasi pelajar SLTA dan orgnisasi masa berkumpul di Alun-alun Satya Negara, Sukoharjo, 29 Juli 2016. Dengan dipimpin oleh Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mereka mendeklarasikan anti radikalisme dan mengecam praktik bom bunuh diri di Mapolresta Solo jelang Lebaran lalu. Acara deklarasi tersebut juga dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan kategori peserta terbanyak yaitu 26.955 orang. Bram Selo Agung/Tempo
Perbesar
Puluhan ribu warga Sukoharjo yang didominasi pelajar SLTA dan orgnisasi masa berkumpul di Alun-alun Satya Negara, Sukoharjo, 29 Juli 2016. Dengan dipimpin oleh Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mereka mendeklarasikan anti radikalisme dan mengecam praktik bom bunuh diri di Mapolresta Solo jelang Lebaran lalu. Acara deklarasi tersebut juga dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan kategori peserta terbanyak yaitu 26.955 orang. Bram Selo Agung/Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Malang - Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur menurunkan 500 penyuluh agama untuk menangkal radikalisme dan terorisme. Setiap kecamatan terdapat seorang penyuluh agama untuk mencegah terorisme.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Setiap kecamatan ada delapan penyuluh agama, salah satunya untuk menangkal radikalisme dan terorisme," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Syamsul Bahri di Malang, Rabu, 9 Mei 2018. Sebanyak 100 penyuluh telah dilatih khusus dan dibekali dengan metode untuk menangkal paham radikalisme.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka diturunkan terutama di kawasan yang rawan terpapar paham radikalisme dan terorisme. Untuk itu, Kementerian Agama bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) telah melatih penyuluh agama.

Penyuluh agama berasal dari berbagai agama, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Mereka juga telah disiapkan modul ayat-ayat damai sebagai kontra narasi menangkal terorisme.

Ketua FKPT Jawa Timur, Soubar Isman menjelaskan bahwa penyuluh agama merupakan ujung tombak di masyarakat. Mereka juga berfungsi menyebarkan kearifan lokal untuk menangkal radikalisme dan terorisme.

"Jawa Timur kategori waspada, kami telah siap siaga menangkal paham radikalisme," ujarnya. FKPT juga telah menggandeng seniman untuk menangkal terorisme. Mereka dilibatkan untuk kampanye melalui kesenian.

Amirullah

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus