Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar, PAN, dan PPP sampai saat ini belum juga mengumumkan calon presiden yang akan diusung. Direktur Eksekutif Institute of Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai arah keputusan politik KIB tersandera keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang belum menentukan capres.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umam menilai KIB saat ini menunggu kepastian PDIP untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Namun, dia menilai Megawati Soekarnoputri masih mempertimbangkan nama putrinya, Puan Maharani, yang juga berpotensi maju pada Pilpres 2024.
"Arah keputusan politik KIB sebenernya tersandera pada keputusan Ketum PDIP Megawati, akan dibawa kemana nasib Ganjar Pranowo selanjutnya, mengingat arus bawah PDIP juga banyak yang mendukung Puan Maharani," ujar Umam lewat keterangan, Kamis, 4 Agustus 2022.
Jika akhirnya pencapresan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo oleh PDIP melemah, kata Umam, maka nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dinilai menjadi pilihan rasional yang akan diusung KIB.
Umam menilai untuk mengusung Airlangga Hartarto pun bukannya tanpa persoalan. Dia menilai Menteri Koordinator Perekonomian itu harus memiliki pendamping yang bisa menyatukan mesin politik partainya dengan PAN dan PPP.
"Salah satu nama yang belakangan siap 'membeli' suara PAN dan PPP adalah Erick Thohir yang dipercaya memiliki sumber logistik yang memadai. Jika PAN dan PPP legowo, maka Airlangga-Erick berpotensi menjadi pasangan Capres-Cawapres yang siap diusung oleh KIB, sebagai titik lebur dari kekuatan Golkar, PAN & juga PPP," ujar Umam.
Sejak dideklarasikan Juni lalu, KIB sampai saat ini belum menunjukkan manuver berkaitan capres. Sejumlah pengamat menduga KIB dibentuk atas restu Jokowi untuk menampung kandidat capres yang disiapkan menjadi suksesornya kelak, yakni Ganjar Pranowo. KIB diduga sengaja disiapkan menjadi sekoci jika PDIP tidak mengusung Ganjar sebagai capres. Apalagi KIB sempat mengundang kelompok relawan Pro Jokowi pada acara Silaturahmi Nasional beberapa bulan lalu.
Namun isu tersebut ditepis sejumlah petinggi partai anggota KIB. "Belum ada siapa (figur) yang akan diusung, apalagi berpikir menjadi sekoci," kata Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi.
Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menyatakan KIB ingin mendahulukan menggodok program sebelum memutuskan nama capres 2024.
"Kami percaya dengan program. Program itulah yang menjadi coat tail effect. Kami akan mengenalkan program-program, bukan mengenalkan orang-orang," kata Suharso Monoarfa saat melakukan kunjungan ke kantor Tempo, Senin 27 Juni 2022.
Suharso mengatakan, program KIB akan menjadi prasyarat bagi capres dan cawapres yang ingin maju lewat kendaraan koalisi mereka.
"Kalau ada calon presiden dan wakil presiden yang akan datang mau masuk di koalisi, kami bilang ini master program kami, apakah anda bisa melakukan ini atau tidak? kalau anda tidak bisa melakukan ini ya maaf, tetapi kalau anda bisa melakukan ini dengan syarat-syarat silahkan anda mau adjustment seperti apa, monggo," ujarnya.
Dengan demikian, kata Suharso, capres dari KIB bisa saja tokoh dari internal maupun dari eksternal.
"Bisa saja dari dalam dan dari luar, bisa saja kombinasi dari dalam dan dari luar, tapi belum kami tentukan, yang penting adalah yang menjadi prime mover, yang menjadi lokomotif itu adalah program," tuturnya.
Partai Golkar sendiri memang telah memastikan mereka akan mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Hal itu merupakan keputusan dari Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar partai beringin pada Desember 2019. Mereka bahkan menyatakan bahwa pencalonan Airlangga merupakan syarat wajib yang telah mereka ajukan ke Koalisi Indonesia Bersatu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini