Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum hadir ke sidang, saya dua kali diminta hadir ke kantor Ibu Elza di Jalan Kramat Sentiong, Jakarta. Pertama saya datang pada tanggal 5 April 2002. Saya datang bersama adik ipar saya, Beny Robani, karyawan di Apartemen Cemara, serta Martin Hukom dan Laimin. Tapi saya masuk ke ruang Bu Elza bersama Laimin. Di situ saya ditanya-tanyai dulu sama Bu Elza. Saya ditanyai soal BAP saya tanggal 22 Agustus 2001. Terus Bu Elza minta supaya di sidang nanti saya tak mengakui paraf dan tanda tangan di BAP itu. Soalnya, paraf dan tanda tangan itu berbeda dengan paraf dan tanda tangan di KTP saya. Akhirnya, saya manut saja. Kemudian saya datang lagi ke situ pada tanggal 9 April 2002. Waktu itu sama Tatang. Itu sehari sebelum sidang. Bu Elza menegaskan lagi bahwa paraf dan tanda tangan saya jelas-jelas berbeda.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo