Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komisaris Jenderal Wahyu Widada mengatakan para pengedar mulai bermain canggih dalam menyelundupkan narkotika. Caranya memanfaatkan ekspedisi resmi serta metode hand carry untuk memasok narkoba dari luar negeri ke Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Harimau Sumatera Dibunuh dan Dikuliti, Enam Orang Ditangkap
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami melihat semakin canggihnya cara para pelaku dalam mengedarkan narkoba, termasuk melalui jalur laut dan kargo resmi," kata Wahyu melalui keterangan resminya saat Konferensi Pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 6 Maret 2025.
Selain melewati jalur laut dan kargo resmi, kata Wahyu, pengedar narkoba juga mengirimkan barangnya melalui jalur darat dari Sumatera ke Jawa. Kemudian ada pula yang membuat clandestine lab untuk tempat produksi narkotika di perumahan mewah.
Menurut Wahyu, canggihnya metode penyelundupan narkotika menjadi tantangan yang besar bagi kepolisian untuk meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap peredaran barang tersebut. Dia berjanji akan menindak para pelaku yang terlibat penyelundupan narkotika di tanah air ini.
"Narkoba adalah musuh nyata bangsa. Perang melawan narkotika adalah mandat suci bagi seluruh rakyat Indonesia. Mari kita jaga generasi muda agar terhindar dari bahaya narkoba demi mewujudkan Indonesia Emas 2045," ucap Wahyu.
Dalam konferensi pers ini, Bareskrim Polri juga mengumumkan telah menangkap 9.586 tersangka selama Januari-Februari 2025. Dengan empat tersangka merupakan warga negara asing dari jaringan narkotika internasional yang terlibat dalam sindikat Freddy Pratama.
Bareskrim Polri mengamankan barang bukti berupa 35 kilogram sabu-sabu dan 1.015 butir pil ekstasi dari sindikat narkoba Freddy Pratama itu. Adapun Freddy telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sebagai buron sejak 2014 silam. Dia memiliki julukan Casanova dan Escobar Indonesia.