Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Dalami Kasus Bom Bunuh Diri Mapolsek Astana Anyar, Polri Periksa 18 Saksi

Polri masih terus melakukan pendalaman pada bom bunuh diri Mapolsek Astana Anyar yang terjadi pada Rabu pagi 7 Desember 2022.

8 Desember 2022 | 14.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Brigjen Pol Ahmad Ramadhan memberikan keterangan saat konferensi pers terkait kasus korupsi pengadaan gerobak dagang Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 7 September 2022. Polisi menduga ada mark up atau penggelembungan, dan pengadaan gerobak fiktif. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polri masih terus melakukan pendalaman pada bom bunuh diri Mapolsek Astana Anyar yang terjadi pada Rabu pagi 7 Desember 2022. Pendalaman tersebut dilakukan dengan meminta keterangan dari beberapa saksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya melakukan pendalaman dengan meminta keterangan terhadap 18 saksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mengambil keterangan terhadap 18 saksi terdiri dari 6 anggota Polsek, 9 masyarakat, dan 3 dari keluarga pelaku," ujarnya

Dijelaskan oleh Ramadhan, pihak keluarga pelaku juga dimintai keterangan mengenai dengan peristiwa terkait bom bunuh diri tersebut. Namun jika tidak ditemukan terlibat, maka pihak keluarga akan dikembalikan.

"Apabila tiga orang dari keluarga pelaku tidak ada keterlibatan, tentu setelah pemeriksaan kita akan kembalikan," ucapnya.

 

Gunakan Bom Panci 

 

Pelaku Agus Sujatno alias Abu Muslim, disampaikan Ramadhan, menggunakan bom panci saat melancarkan aksinya kemarin. Daya ledak yang cukup besar tersebut membuat beberapa orang terluka dan tewas. Selain itu daya ledak tersebut juga membuat bagian bangunan Mapolsek Astana Anyar mengalami kerusakan.

"Terkait dengan bom yang digunakan oleh pelaku bom bunuh diri, ini merupakan jenis bom panci yang daya ledaknya mengakibatkan sebagian bangunan Polsek Astana Anyar mengalami kerusakan dan akibatnya juga selain kerusakan terhadap benda/bangunan, juga mengakibatkan korban jiwa sebagaimana disampaikan sebelumnya," ujarnya.

Ramadhan juga mengungkapkan bahwa kejadian itu penyidik menemukan 23 jenis barang bukti. Barang bukti ini saat ini telah dibawa oleh pihak Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat.

Ramadhan juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dalam kejadian ini. 

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang atas peristiwa ini karena Polri dengan cepat dan profesional melindungi masyarakat. Kita tetap melakukan pengamanan, sterilisasi, dan melakukan hal-hal untuk melindungi masyarakat," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus