Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Digeruduk Dokter Tifa Cs, UGM Kembali Tegaskan Jokowi Lulusan Fakultas Kehutanan Kampus Tersebut

Puluhan anggota Tim Pembela Ulama dan Aktivis, yang dipimpin Roy Suryo, Rismon Sianipar dan dokter Tifa, mendatangi UGM menanyakan ijazah Jokowi

15 April 2025 | 17.35 WIB

Massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis melakukan aksi demonstrasi menuntut kejelasan status ijazah Joko Widodo di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 15 April 2025. Tempo/Muh Syaifullah
Perbesar
Massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis melakukan aksi demonstrasi menuntut kejelasan status ijazah Joko Widodo di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 15 April 2025. Tempo/Muh Syaifullah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada atau UGM kembali menyatakan bahwa mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi adalah lulusan Fakultas Kehutanan kampus tersebut ketika didatangi puluhan anggota Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Selasa, 15 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tiga anggota Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang terdiri atas Roy Suryo, Rismon Sianipar dan dokter Tifauzia diterima oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Wening Udasmoro, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni Arie Sujito, Sekretaris Universitas Andi Sandi, Dekan Fakultas Kehutanan Sigit Sunarta, dan Ketua Senat Fakultas Kehutanan San Afri Awang di gedung Fakultas Kehutanan UGM, Bulak Sumur, Sleman, DI Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut siaran pers UGM yang diterbitkan di laman resmi kampus Ugm.ac.id, TPUA meminta penjelasan soal ijazah Joko Widodo. Sejumlah kalangan meragukan Jokowi sebagai lulusan UGM, meskipun kampus ini berkali-kali menyatakan mantan Presiden tersebut salah satu alumninya.

Dalam pertemuan tersebut, Universitas Gadjah Mada menyatakan bahwa Joko Widodo adalah alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). "Yang bersangkutan telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan diwisuda pada tanggal 5 November 1985," demikian disebutkan dalam rilis yang dibuat Sekretaris Universitas Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu.

Sebelumnya, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta menyatakan pihaknya mempunyai dokumen komplit yang membuktikan Jokowi kuliah di sana.

“Dalam konteks Pak Jokowi ini, kami memiliki dokumen, dan kami bicara berdasarkan dokumen itu bahwa beliau mulai dari registrasi, mendaftar di UGM, sampai menempuh pendidikan, mengambil mata kuliah, kemudian dia KKN dan mengikuti ujian skripsi, kemudian itu dipertahankan di depan penguji, dinyatakan lulus,” kata Sigit di UGM, pada Selasa, 15 April 2025.

Soal Ijazah, Sigit berujar Jokowi menyimpannya sendiri sejak diberikan oleh UGM saat wisuda. “Kami hanya memegang kopiannya saja," ucapnya. Sementara menyangkut skripsi Jokowi, Sigit mengatakan UGM memiliki dokumen asli.

"Karena dalam proses pembuatan skripsi itu ada skripsi yang dikopi menjadi beberapa eksemplar yang ditinggal kami ada beberapa, kemudian yang dibawa mahasiswa sudah ada,” kata Sigit.

Tim kuasa hukum Jokowi juga mengklaim ijazah itu dipegang langsung oleh sang mantan presiden. Firmanto Laksa, salah satu pengacara, memastikan bahwa ijazah Jokowi yang diragukan keasliannya tidak pernah hilang. Menurut dia, ijazah itu selalu disimpan oleh Jokowi.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Prof. Wening Udasmoro saat konferensi pers di UGM, Yogyakarta, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya memiliki seluruh dokumen pendukung yang menunjukkan Jokowi merupakan mahasiswa sah di kampus tersebut serta telah lulus secara resmi.

"Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridarma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada, dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan," ujar Wening seperti dikutip Antara.

Menurut Wening, UGM sebagai institusi pendidikan memiliki kewenangan akademik yang jelas dan berbasis pada dokumen resmi. Wening menegaskan bahwa Jokowi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM yang lulus pada 5 November 1985.

UGM, kata Wening, mempersilakan pihak-pihak yang meragukan keabsahan ijazah Jokowi untuk menempuh jalur hukum.

Apabila perkara itu bergulir ke pengadilan, menurut dia, UGM siap hadir dan menunjukkan dokumen secara terbuka.

"Kami mempersilakan, apabila nanti kemudian ada proses pengadilan atau apa pun, UGM siap. Misalnya, sebagai saksi, kami siap. Kami dasarnya adalah dokumen yang ada," kata Wening.

Teman Seangkatan Jokowi Ikut Hadir

Dalam pertemuan dengan perwakilan TPUA, menurut dia, pihaknya telah menunjukkan langsung dokumen akademik milik Jokowi, termasuk skripsi asli yang tersimpan di perpustakaan fakultas, serta foto-foto saat wisuda.

Beberapa orang yang menyatakan teman satu angkatan Jokowi pun turut hadir dan membawa skripsi mereka masing-masing sebagai pembanding.

"Yang hadir tadi ada 11 orang teman satu angkatan Pak Jokowi. Mereka datang atas inisiatif sendiri," kata Wening.

Terkait dengan permintaan TPUA agar UGM menunjukkan semua dokumen secara terbuka, Wening menegaskan bahwa tidak semua orang berhak mengakses data pribadi mahasiswa atau alumni.

"Kalau ada keinginan agar data kami dibuka secara telanjang, kami harus tahu siapa yang berhak," tutur dia.

Menurut dia, tidak semua orang bisa datang dan minta dokumen. "Kalau nanti ada proses hukum, UGM siap hadir sebagai saksi dan menunjukkan semuanya."

Pernyataan TPUA

Usai beraudiensi, salah satu perwakilan TPUA, Tifauzia, mengaku memahami bahwa ijazah asli Jokowi memang tidak berada di UGM.

Meski begitu, dia menilai UGM seharusnya dapat menunjukkan dokumen pendukung lain seperti transkrip nilai atau kartu hasil studi (KHS) yang belum mereka peroleh dalam audiensi.

"Saya tadi bersama teman-teman ini mengajak UGM untuk bersikap netral. Jadi, UGM harus juga melihat bahwa kami ini para peneliti itu ingin menjaga muruah UGM dan menjaga muruah Indonesia," ujar Tifa.

Dalam pernyataan resminya, UGM menyatakan tidak terlibat konflik kepentingan antara TPUA dan Jokowi.

"UGM tidak terkait konflik kepentingan antara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dan Joko Widodo. UGM sebagai institusi publik yang melaksanakan sistem pendidikan tinggi di Indonesia terikat dengan Peraturan Perundang-undangan berkaitan dengan perlindungan data pribadi dan Keterbukaan Informasi Publik," kata Sekretaris Universitas Andi Sandi dalam rilisnya.

Oleh sebab itu, UGM hanya bersedia menunjukkan data yang bersifat publik sedangkan data yang bersifat pribadi hanya akan diberikan jika diminta secara resmi oleh aparat penegak hukum.

M. Syaifullah, Dian Rahma Fika berkontribusi pada penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus