Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kakorlantas Polri Inspektur Jenderal Firman Shantyabudi mengatakan Operasi Zebra 2022 yang dimulai hari ini melibatkan 3.072 personel gabungan melalui kerjasama lintas sektoral.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Terdiri dari 1.381 personel Satgasda dan 1.689 Satgasres," ujarnya kepada wartawan, Senin, 3 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program penertiban pengguna jalan ini bakal digelar serentak di 33 Polda se-Indonesia mulai tanggal 3 hingga 16 Oktober 2022. Terkecuali Polda Bali yang masih melaksanakan kegiatan pengamanan G20.
Untuk seluruh wilayah, tercatat ada sekitar 23.600 personel yang terlibat. Sasaran operasi tersebut adalah pelanggaran lalu lintas maupun lokasi dari hasil analisis evaluasi masing-masing wilayah. "Kami serahkan seluruhnya kepada wilayah masing-masing karena masing-masing sudah punya target di lokasi mana sering terjadi pelanggaran-pelanggaran yang kami sebutkan tadi," ucap Firman.
Jenis pelanggaran yang sering terjadi di antaranya mengemudikan kendaraan bermotor oleh anak di bawah umur, melakukan lawan arah dalam berkendara, menggunakan gawai saat berkendara, dan kelalaian dalam menggunakan safety belt. Firman juga menegaskan bakal tetap ada penegakan hukum terhadap bentuk pelanggaran apapun.
"Ini pelanggaran yang sering terjadi di lapangan tetapi bukan berarti perilaku lain-lain seperti menerabas lampu merah, berperilaku zigzag dan sebagainya atau kebut-kebutan di jalan tidak menjadi target kita," kata dia.
Metode penegakan hukum akan dilaksanakan secara elektronik melalui pantauan kamera CCTV yang ditebar di jalan. Selian itu, pihak kepolisian bakal menurunkan beberapa personel yang membawa alat-alat teknologi secara mobile serta menggunakan ETLE. "Kehadiran petugas di lapangan ini juga untuk memastikan apa yang kita jadikan target tidak terjadi," jelasnya.
Pelaksanaan Operasi Zebra 2022 diharapkan dapat menurunkan jumlah pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi. Firman berpesan kepada masyarakat agar dapat memiliki kesadaran yang tinggi. "Jangan mengambil jalan mudah namun memiliki resiko membahayakan keselamatan jalan yang lain," tuturnya.
VANIA NOVIE ANDINI