Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polres Padang Pariaman telah menetapkan satu tersangka dalam kasus pembunuhan gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari (18 tahun). Tersangka adalah tetangga korban sendiri, IS, seorang pria berusia 28 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman Iptu AA Reggi mengatakan, penetapan IS sebagai tersangka dilakukan setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi. “Kami sudah periksa beberapa saksi dan meyakini IS sebagai pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari,” ucap Reggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IS adalah warga Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2 × 11 Enam Lingkung. Dia tercatat sebagai residivis kasus pencabulan. Kini IS buron setelah melarikan diri ke hutan.
Berikut fakta-fakta mengenai pelaku pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman yang melarikan diri ke hutan.
Polisi Temukan Barang Diduga Milik IS
Tim Satuan Reskrim Polres Padang Pariaman menemukan barang bukti yang diduga milik IS, tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari. Keberadaan barang tersebut ditemukan dekat lokasi Nia dikubur oleh sang pembunuh.
“Kami juga temukan tas yang diduga milik pelaku. Beberapa saksi warga meyakini tas tersebut memang milik pelaku,” ujar Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman Iptu AA Reggi.
Polres Padang Pariaman Temukan Titik Kunci Keberadaan IS
Menurut Reggi, keberadaan tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan itu sampai saat ini masih dalam proses pencarian. Pihak kepolisian pun melanjutkan proses pencarian di sekitar Padang Pariaman.
Polisi sudah menemukan beberapa titik kunci keberadaan tersangka pembunuhan Nia itu. Dia pun berharap sang pembunuh dapat segera ditangkap. “Mudah-mudahan bisa ditangkap segera,” tuturnya.
Tersangka Sempat Terlihat Warga
Setelah dinyatakan sebagai tersangka pembunuhan dan pemerkosaan oleh pihak kepolisian, IS sempat terlihat oleh warga sekitar di dekat perkebunan, pada Senin, 16 September 2024. IS tampak oleh warga di Korong Pasar Galombang, Nagari Kayu Tanam.
“Anak saya yang lihat, pelaku berpakaian hitam dan celana jeans. Saat terlihat, dia langsung lari,” kata Rat (56 tahun) sambil menunjuk lokasi terakhir, Rabu, 18 September 2024.
Rat menjelaskan IS terlihat sekitar pukul 13.00 WIB. Diduga tersangka ingin melintasi sungai tetapi tidak jadi karena berpapasan dengan warga. “Anak saya lihat dia itu lari ke dalam lagi. Kami mencoba untuk meminta bantuan ke warga sekitar untuk melakukan pengejaran. Karena takut juga soalnya kami perempuan semua,” ucap dia.
Keluarga Minta IS Menyerahkan Diri
Keluarga IS berharap agar pria itu segera menyerahkan diri kepada polisi. IS sudah menghilang selama lebih dari 10 hari setelah jasad Nia ditemukan terkubur di Korong Pasa Galombang, Nagari Kayu Tanam.
“Saya berharap keponakan saya menyerahkan diri kepada pihak berwajib,” ujar Suryati (52 tahun) adik dari ayah IS saat diwawancarai pada Rabu 18 September 2024.
Suryati takut jika IS ditangkap dan diamuk masyarakat. Karena itu, menurut dia lebih baik IS menyerahkan diri kepada polisi. “Saya takut IS diamuk massa, kalau ditangkap polisi biarlah. Bapaknya juga berharap demikian, jika datang ke rumah, saya akan langsung serahkan IS ke polisi,” tutur dia.
Suryati mengatakan, terakhir kali bertemu dengan IS empat hari sebelum kejadian. Saat itu, keponakannya tersebut menjanjikan akan memberikan uang belanja. “Nte, bisuak Ind agiah nte balanjo yo,” ucap Suryati menirukan percakapannya dengan pria itu.
Tersangka Pembunuh Nia Dikenal Sebagai Sosok yang Pendiam
Menurut Suryati, IS adalah sosok yang pendiam dan ramah kepada semua orang. Namun, dia memang sering kali terjerat masalah karena pergaulannya. “Saya melihatnya IS ini ramah dan penurut, mungkin karena pergaulan dia seperti ini,” katanya.
IS merupakan anak tunggal, kata Suryati, selama ini dia tinggal dan dirawat ayahnya. Dia juga menyebutkan bahwa IS sangat dekat dengan ayahnya yang bekerja sebagai sopir truk.
Adapun Suryati adalah adik bungsu dari ayah IS. Sejak ibu IS meninggal, Suryati lah yang telah banyak membantu sang kakak mengurus IS.
“IS itu kalau ketemu saya pasti nurut dan segan. Saya sudah senang IS kerja di Padang, tapi entah kenapa pulang lagi," ujar dia.
Pernah Terjerat Kasus Pencabulan dan Narkoba
Selain menjadi tersangka kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari, IS juga diketahui merupakan residivis pada kasus pencabulan. Tak hanya itu, IS juga ternyata pernah terjerat kasus narkoba hingga mendekam di Lapas Kota Payakumbuh.
Suryati mengatakan, dia pernah menjenguk IS di Lapas Kota Payakumbuh saat terjerat perkara kasus Narkoba. Kala itu, IS berjanji kepadanya untuk tidak mengulangi kesalahannya. “IS berjanji ke saya untuk tobat,” ucapnya.
Fachri Hamzah, berkontribusi dalam artikel ini.