Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan evaluasi aksi represif aparat ketika mengawal pengukuran lahan rencana penambangan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo kepada Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi. Pekan lalu ratusan personel polisi mendatangi Wadas dan menangkap puluhan warga.
Menurut Ganjar sebelum kejadian itu telah disepakati tak ada kekerasan terhadap warga saat mengawal pengukuran. "Kami serahkan ke Kapolda, monggo dievaluasi. Karena design awal, kami sepakat tidak ada kekerasan," kata dia pada Senin, 14 Februari 2022.
Ganjar mempersilakan kapolda mengevaluasi penerjunan ratusan anggotanya ke Wadas. "Jadi monggo Kapolda melakukan evaluasi sendiri, sehingga nanti secara institusional kami bisa memberikan dukungan dengan baik," ujarnya.
Ganjar menuturkan telah membuktikan masyarakat Wadas bisa diajak berkomunikasi dengam baik. Kemarin Ganjar kembali ke Wadas dan bertemu warga. "Intinya cara pendekatannya harus smooth, tidak boleh ada kekerasan kecuali ada ancaman," ujar dia.
Setelah kedatangan ke Wadas itu Ganjar kemudian menggelar rapat bersama Badan Pertanahan Nasional Jawa Tengah dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak. Rapat itu itu mengevaluasi pelaksanaan pembangunan Bendungan Bener.
Selain terkait teknis pembangunan bendungan Ganjar Pranowo juga meminta lembaga yang terlibat itu mengevaluasi pendekatan dengan warga terdampak. Dia meminta ruang-ruang dialog dengan warga dimaksimalkan.
Baca Juga: Insiden di Desa Wadas, Amnesty Sebut Jokowi dan Ganjar Harus Tanggung Jawab
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini