BANYAK orang, termasuk aparat Kejaksaan sendiri, yang tidak menyangka bahwa Sukarton Marmosudjono, S.H. akan menjadi Jaksa Agung. "Saya Juga tidak menduga sama sekali. Sampai detik saya dipanggil Pak Harto ke Cendana pada malam Minggu dua hari menelang pengumuman - saya tidak menyangka. Saya tidak bohong," kata bekas Asisten Menteri Sekretaris Negara Urusan Lembaga Tinggi dan Lembaga Tertinggi Negara tersebut. Dilahirkan di lingkungan keluarga yang taat beribadat di Tegal, Jawa Tengah, 50 tahun lalu, Sukarton dibesarkan di Yogyakarta. "Setiap subuh orangtua saya membangunkan saya, dengan mencipratkan air agar saya salat subuh," kata Sukarton, yang mengaku melaksanakan ibadat lima waktu, di samping sering bersalat tahajud. Di Yogyakarta pula ia menamatkan sekolahnya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Jurusan Tata Negara, pada 1962. "Ketika itu saya tidak bercita-cita menjadi Jaksa Agung, bahkan tidak juga jadi jaksa. Saya hanya ingin menjadi mister". Karena itu Dula. ketika masih tingkat doktoral, ia menerima biasiswa dari Angkatan Laut. Tapi perjalanan hidupnya membawanya ke bidang praktisi hukum. Ayah lima orang anak itu pada awal tugasnya sudah diserahi jabatan hakim militer di Medan, dan sekaligus menjadi anggota DPRD daerah itu dari 1962-1966. Setelah itu Sukarton, yang gemar berenang, tenis, dan berlibur bersama keluarga itu, menjadi kepala oditur di Semarang, dan pernah pula menjadi oditur militer Mahmilub. "Untung, saya pernah, kalau tidak, nol benar saya," katanya. Setelah itu kariernya menanjak menjadi anggota DPRGR, Perwira Staf Pembinaan Departemen Hankam, kepala Biro Penghubung Sekkab, dan Asisten Mensekneg. Pejabat yang membatasi rokok hanya dua batang sehari dan di Sekneg dikenal sebagai pekerja keras itu langsung membanting tulang begitu dilantik menjadi Jaksa Agung. Selesai serah terima pada hari Sabtu, ia sudah bekerja di kantor itu sampai sore harinya. Pada Senin pagi pekan ini, tepat hari kedua ia duduk di kursi baru itu, acaranya pun tak putus-putus dari pagi sampai malam. Pada hari itu juga ia menemui rekannya, yang juga seniornya, Menteri Kehakiman Ismail Saleh. Dan siang itu pula Sukarton yang kini berpangkat laksamana pertama TNI-AL, memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) Kejaksaan. Malamnya, giliran ia menerima TEMPO bersama wartawan dari tiga penerbitan Ibu Kota lainnya. Dengan penampilan sederhana dengan setelan safari cokelat, jam tangan Golkar serta sebuah cincin kawin, dengan akrab Sukarton, yang menikah dengan wartawan Kartini, Lastri Fardani, menjawab sepuas-puasnya pertanyaan para wartawan undangannya. Berikut ini kutipannya: Bagaimana konsep Anda sebagai Jaksa Agung baru? Saya sebenarnya sudah punya konsep. tetapi saya belum bisa mengumumkan materinya secara mendetail. Yang jelas, saya akan melaksanakan program kerja Kejaksaan Agung 1987/1988 yang sudah dibuat oleh pendahulu saya, Bapak Hari Soeharto. Kalau itu bisa saya laksanakan pada akhir Pelita V ini, saya sudah sukses. Pendahulu Anda mempunyai ciri khas sendiri-sendiri dalam penegakan hukum. Jaksa Agung Ali Said, misalnya, menekankan penindakan penyelundupan, sementara Ismail Saleh menggebrak korupsi, dan Hari Soeharto dianggap orang lebih menekankan pada penindakan subversi. Kira-kira apa kekhasan Anda di masa datang? Saya punya kekhasan itu, tapi lihat saja nanti. Bagaimana bentuknya baru digodok bersama staf saya dalam rapim hari ini. Jadi, tidak etis kalau saya umumkan sekarang. Dari Panca-Krida Kabinet Pembangunan V yang ditugaskan Presiden, apa yang menyangkut bidang Anda? Saya kira menegakkan disiplin nasional. Dalam rangka penegakan disiplin nasional, prinsip kerja saya adalah keterpaduan, kebersamaan, keterbukaan, dan keakraban baik intern Kejaksaan maupun sesama penegak hukum, seperti hakim, jaksa, dan polisi, bahkan dengan aparat pengawasan lainnya. Sebelum itu tentu saya harus menegakkan disiplin di kantor saya lebih dulu. Kalau kita mau membersihkan kantor orang, sementara kantor kita sendiri masih acak-acakan, 'kan diketawain orang. Untuk itu, saya siap dikritik. Apakah termasuk juga integritas dari petugas Kejaksaan? Dalam pidato pelantikan saya, 'kan jelas bahwa saya ingin meningkatkan kualitas jaksa. Itu bukan hanya dari segi profesional, tapi juga integritas. Jaksa harus memberantas suap, 'kok terima suap. Saya tidak mau itu. Apa tugas khusus Anda dari Presiden? Memang saya mendapat tugas yang cukup berat untuk menegakkan hukum dan keadilan. Tugas ini memerlukan tindakan yang tegas dan keras. Artinya, kalau memang orang itu melanggar betul, dan hukum itu diinjak-injak, saya tak usah takut-takut. Harus berani betul kalau itu demi kepentingan rakyat. Apa ini ciri dari tugas Anda nantinya? Silakan Saudara nilai sendiri. Saya 'kan tidak bisa melihat kuping saya. Bagaimana pengalaman Anda sebagai praktisi hukum? Sedikit-sedikit saya punya pengalaman, saya kira bisa menjadi contoh bagi reka4-rekan saya di Kejaksaan. Suatu ketika di Semarang saya mendapat tugas sebagai oditur menuntut seorang sersan yang menyewakan pistolnya untuk merampok. Saya menuntutnya agar dibebaskan dari tugas militer, dan dikabulkan hakim. Tapi setelah vonis jatuh, agar ia udak malu, saya mutasikan ia lebih dulu. Dan agar keluarganya juga tidak malu, seorang anak buah saya suruh mengantarkan gaji dan beras ke rumahnya. Ternyata, dengan tindakan saya itu, ia terharu, bukannya dendam. Jadi, sikap saya keras dalam menegakkan hukum, tapi tetap mempertimbangkan segi kemanusiaannya. Bagaimana pendapat Anda tentang penegakan hukum, yang masih dirasakan masyarakat sampai kini belum adil? Sesama penegak hukum harus bisa menangkap rasa keadilan masyarakat. Itu tidak gampang. Jangan jaksa menangkapnya sebagai Y, sementara hakim menangkapnya sebagai X. Dalam hal ini saya beruntung, karena dekat dengan senior saya, baik Bapak Ismail Saleh maupun Bapak Ali Said. Bagaimana hubungan Anda dengan Bapak Sudharmono? Saya banyak sekali mendapat pengalaman hidup dari beliau, dari segi politik, kenegaraan, kepemimpinan, bahkan kepribadian. Saya dididik dan belajar banyak, dari A sampai Z. Saya merasa dijadikan, dibesarkan, dan dididik oleh beliau. Karni Ilayas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini