Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Tugboat Mega 09 tenggelam di perairan utara Pulau Tempurung, Banten, Ahad, 2 Februari 2025. Insiden ini menyebabkan tongkang penata besar yang diderek oleh kapal itu hanyut terbawa arus laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kejadian ini diketahui oleh personel Kapal Negara Tanjung Datu-301 Badan Keamanan Laut atau Bakamla RI. Petugas mendapat informasi ini dari Vessel Traffic Service Merak sekitar pukul 09.20 WIB, ihwal tenggelamnya kapal Tug Boat Mega 09 dan tongkang penata besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komandan KN Tanjung Datu-301 Kolonel Bakamla RI Rudi Endratmoko mengatakan personelnya berhasil menyelamatkan awak kapal Tug Boat Mega 09. Dia melaporkan tidak ada korban jiwa akibat kapal tenggelam ini.
“Enam orang awak kapal yang menjadi korban kecelakaan laut dapat diselamatkan. Kondisi perairan di sekitar lokasi kejadian tetap dalam pengawasan kami,” kata Rudi melalui keterangan tertulisnya Ahad, 2 Februari 2025.
Enam awak kapal itu, kata Rudi, masing-masingnya memiliki identitas. Mereka adalah Ali Usman yang menjabat sebagai kapten, Ismail sebagai jurumudi, Wahyudi dan Ridho sebagai kelasi, Alexandro sebagai kepala kamar mesin, dan Boni Alvano sebagai chief officer.
“Seluruh korban yang dievakuasi dibawa ke KN Tanjung Datu-301 untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Rudi.
Adapun nasib tongkang penata besar, menurut Rudi sudah dievakuasi dengan bantuan TB Sahabat Kapuas Utama yang masih satu perusahaan dengan TB Mega 09 ini. Tongkang itupun juga telah diserahkan kepada instansi terkait untuk penyelidikan lebih lanjut mengenai insiden kecelakaan.
Sekadar informasi, kapal tugboat merupakan kapal kecil yang berfungsi untuk menarik atau mendorong kapal lain. Kapal ini dikenal juga sebagai kapal tunda. Sedangkan tongkang penata besar adalah kapal datar tanpa mesin yang dirancang untuk mengangkut barang.