Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penghuni tower Chrysant Apartemen Green Pramuka City, Nurhayati menjadi korban pembunuhan di lorong apartemen itu. Korban adalah penghuni lama di apartemen yang terletak di Jakarta Pusat itu.
Baca: Perempuan di Apartemen Green Pramuka Tewas dengan 10 Luka Tusuk
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah seorang juru parkir berseragam kuning di tower Chrysant membenarkan ada perempuan yang tewas dibunuh pada Sabtu kemarin, 5 Januari 2018.
"Yang dibunuh memang sudah lama juga tinggal di Chrysant," kata juru parkir yang tidak mau disebutkan namanya saat ditemui, Ahad, 6 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut dia, korban pernah berselisih dengan temannya sesama juru parkir karena tidak menerima mobilnya sulit parkir. "Kalau sudah kenal, orangnya baik."
Ia mengatakan ciri-ciri korban berhidung mancung, putih bersih dan tinggi. Korban, kata dia, memang belum menikah. "Kayaknya korban memang tinggal sendiri."
Salah seorang security membenarkan adanya pembunuhan tersebut. "Laporannya tadi pagi yang saya dapatkan dari teman penganiayaan," ucap security yang enggan menyebutkan namanya.
Polisi masih menyelidiki dugaan pembunuhan perempuan bernama Nurhayati, yang mayatnya ditemukan Apartemen Green Pramuka City, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 Januari 2019. "Sudah enam orang saksi kami minta keterangan," kata Roma melalui pesan singkat, Ahad, 6 Januari 2019.
Baca: Mayat Perempuan di Apartemen Green Pramuka, Korban Pembunuhan?
Saat ditemukan tubuh korban pembunuhan di Apartemen Green Pramuka City itu telah bersimbah darah. Setelah diperiksa, terdapat 10 luka tusukan senjata tajam pada tubuh korban yang ditemukan di lorong apartemennya. Polisi masih mencari tahu motif pembunuhan Nurhayati. "Kami sedang buru pelakunya."
CATATAN KOREKSI:
Redaksi mengubah isi artikel ini pada Senin 7 Januari 2019, pukul 14.10 WIB untuk tidak mengesankan pembunuhan yang terjadi merupakan kesalahan korban sendiri (victim blaming).