Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Kotak Amal untuk Pendanaan Tersangka Teroris di Boyolali Bertuliskan Sahabat Langit

Densus 88 Antiteror Polri yang menangkap seorang tersangka teroris di Boyolali, Jawa Tengah menyita 50 kotak amal untuk pendanaan kegiatan terorisme.

5 Agustus 2023 | 16.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka teroris yang ditangkap Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri di Boyolali, Jawa Tengah, ternyata mengumpulkan 50 kotak sumbangan untuk pendanaan aksi terorisme mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tersangka S bersama empat anggota yang ditangkap menandai kotak sumbangan itu dengan tulisan 'Sahabat Langit dan Kotak Sumbangan Sahabat Umat'. Kotak sumbangan itu diletakkan di tempat umum untuk mengumpulkan atau mendapatkan dana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya Densus 88 menangkap dua terduga teroris berinisial S dan T di Boyolali, Jawa Tengah, 1-2 Agustus 2023. Keduanya diduga masih terkait dengan bom bunuh diri yang terjadi di di Polsek Astanaanyar, Polrestabes Bandung, Jawa Barat, pada tahun lalu.

Juru bicara Densus 88 Komisaris Besar Aswin Siregar membenarkan S mengumpulkan kotak sumbangan untuk pendanaan teroris. “Betul,” kata Aswin Siregar saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 5 Agustus 2023.

Aswin mengatakan S juga merupakan amir atau ketua dari Jamaah Ansharut Daulat di Solo Raya. Pelaku bom bunuh diri Polsek Astanaanyar, Agus Sujatno, juga merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulat. Organisasi ini dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah pada 2018.

Sebelumnya Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, mengatakan S dan T diduga berperan dalam menyiapkan bom bunuh diri yang digunakan tersangka Agus Sujatno alias Abu Muslim di TKP.

“Keduanya diduga terkait peristiwa TKP bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Polrestabes Bandung, Jawa Barat,” kata Ramadhan. 

Ramadhan menjelaskan S dan T diduga berperan dalam menyiapkan bom bunuh diri yang digunakan tersangka Agus Sujatno alias Abu Muslim (AM) di TKP. 

Setelah pengembangan, total ada lima tersangka yang ditangkap dari hasil pengembangan, termasuk S dan T. Kelimanya terkait dengan peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar.

S ditangkap pada 1 Agustus 2023 pukul 16.00 WIB. Densus 88 melakukan penggeledahan rumah S di Desa Kayu, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah.

“Barang bukti yang telah diamankan terkait dengan peristiwa bom bundir di Astanaanyar,” kata Ramadhan dalam konferensi pers, Jumat, 4 Agustus 2023.

Kemudian, T ditangkap Densus 88 pada 2 Agustus 2023 pukul 20.30 WIB di Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Tersangka ketiga berinisial PS yang ditangkap 3 Agustus pukul 06.40 WIB di Desa Kedung Lengkong, Boyolali. Tersangka keempat AG alias AS ditangkap 3 Agustus pukul 14.20 WIB di Desa Keden, Gentan, Sukoharjo

Kelima perempuan berinisial R alias UD alias UA yang ditangkap Densus 88 pada 27 Juli 2023 pukul 08.00 WIB di Desa Laban, Sukoharjo.

“Tersangka S atau SU adalah ketua kelompok atau merupakan amir kelompok kecil di wilayah Solo dan sekitarnya yang bertujuan untuk melakukan amaliyah,” kata Aswin. 

S merupakan anggota yang sudah cukup lama masuk bergabung dengan kelompok teror JAD yaitu pada 2008-2014. Kemudian, bergeser menjadi pendukung atau simpatisan ISIS sejak 2014 sampai sekarang.

Aswin mengatakan S berperan merekrut orang dan sebagai ideolog. Berdasarkan pengakuan S terkait Astanaanyar, dia dan pelaku bunuh diri AM sebetulnya merencanakan serangan teror di dua tempat. AM memilih lokasi di Bandung sedangkan S memilih lokasi di Solo, Surakarta atau sekitarnya. 

“Ini bisa kita cegah karena memang ada satu paket yang sudah dia siapkan untuk sedang mencari pengantinnya kapan pun dia siap…agar pengantin itu bisa melakukan bom bundir atau amaliyah istilah mereka,” kata Aswin. 

Aswin mengatakan S belajar bom sudah lama. Ia menuturkan S merupakan anak didik dari Doktor Azhari. Dalam kasus bom Astanaanyar, S bahkan mengantae sendiri paket yang akan diledakan tersebut.

“S dalam tindakannya dibantu oleh Tersangka T, AG, dan PS. Itu merupakan orang-orang yang membantu menyiapkan bom tersebut,” kata Aswin.

Peristiwa bom Polsek Astanaanyar terjadi pada Rabu pagi, 7 Desember 2022, sekitar pukul 08.15 WIB. Agus Sujatno disebut datang menggunakan motor berwarna biru. Dia memaksa masuk ke area Polsek saat sejumlah anggota polisi sedang melakukan apel pagi.

Agus sempat dicegah oleh seorang anggota polisi yang berjaga namun dia malah mengacungkan golok. Dia pun disebut langsung meledakkan diri.

Selain menewaskan Agus, peristiwa itu juga membuat seorang anggota polisi dengan nama Aiptu Agus Sopyan meninggal. Sebanyak 10 korban lainnya mengalami luka dengan skala ringan hingga berat. Terdapat pula seorang warga sipil bernama Nurjanah yang mengalami luka karena dia saat itu tengah melintas di depan Polsek Astanaanyar. 

Polisi menyatakan Agus Sujatno merupakan mantan narapidana teroris yang terlibat dalam aksi bom panci di Cicendo, Bandung pada 27 Februari 2017. Dia sempat mendekam dalam Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan sebelum akhirnya bebas pada 2021.

EKA YUDHA SAPUTRA | SEPTIA RYANTHIE

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus