Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menjelaskan alasan pihaknya kembali memanggil Kepala Dinas Kesehtan Lampung Reihana Wijayanto. Menurut Alex, dalam pemeriksaan pertama 8 Mei 2023, Reihana tak membawa sejumlah dokumen yang diperlukan untuk mengklarifikasi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) miliknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya kemarin kan informasinya mau dipanggil lagi yang bersangkutan," kata Alex pada Rabu 17 Mei 2023. "Yang bersangkutan akan melengkapi data karena yang bersangkutan diminta melengkapi data dari LHKPN yang bersangkutan untuk diklarifikasi."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alex menyebut pada pemeriksaan pertama, Reihana menjanjikan akan melengkapi dokumen yang belum dibawa untuk diklarifikasi pada pemanggilan berikutnya.
"Mungkin pada saat panggilan pertama untuk klarifikasi, beberapa dokumen tidak dibawa, ditanyakan yang bersangkutan menjanjikan bahwa akan dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang diminta oleh temen-temen di Direktorat LHKPN," ujar Komisioner KPK dua periode tersebut.
Reihana tak mau bicara soal harta kekayaannya
Reihana Wijayanto menjalani klarifikasi dengan KPK pada 8 Mei 2023. Ia menjalani klarifikasi karena KPK menilai ada kejanggalan dari LHKPN milknya. Klarifikasi tersebut berlangsung selama sekitar empat jam. Usai menjalani pemeriksaan, Reihana irit bicara kepada awak media.
Dalam LHKPN yang dia setorkan ke KPK pada 2022, Reihana mengaku memiliki kekayaannya sebesar Rp 2,7 miliar. Kekayaan tersebut berupa tanah dan bangunan, kas, harta bergerak, dan kendaraan bermesin.
Reihana menjadi sorotan setelah beredar di internet gaya hidup mewah melalui foto-foto yang tersebar. Diketahui, dia memiliki tas bermerek Louis Vuitton dan juga Hermes yang ditaksir bernilai ratusan juta rupiah. Hal itu dianggap tak wajar mengingat dia hanya menjadi Kadinkes Lampung.
Sorotan terhadap Reihana Wijayanto dan sejumlah pejabat di Provinsi Lampung tak lepas dari kritikan seorang mahasiswa asal provinsi paling Selatan Pulau Sumatera tersebut, Bima Yudha Saputro, di media sosial. Pria yang tengah berkuliah di Australia itu awalnya mengkritisi pemerintahan di Lampung karena banyaknya jalan yang rusak dan proyek pembangunan Kota Baru yang mangkrak.
Warga net kemudian ikut mengkritik dengan menguliti gaya hidup para pejabat di Provinsi Lampung. Dari sinilah video koleksi tas dan busana Reihana Wijayanto kemudian menjadi sorotan.