Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

KSAD Sebut Pembentukan Yonif Penyangga Daerah Rawan di Papua Ide Prabowo

Kesatuan baru Yonif Penyangga Daerah Rawan bakal dikerahkan di lima wilayah di Papua.

3 Oktober 2024 | 07.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD, Jenderal Maruli Simanjuntak menyebut bahwa ide pembentukan Batalion Infanteri (Yonif) Penyangga Daerah Rawan merupakan ide dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Kesatuan baru itu bakal dikerahkan di lima wilayah di Papua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya kira ini ide dari Pak Menhan yang sangat luar biasa," kata Maruli saat ditemui di Lapangan Silang Monas, Jakarta pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun batalion baru itu akan terbagi menjadi beberapa kompi, seperti kompi pengamanan, kompi konstruksi dan kompi produksi. Maruli menyoroti kegunaan kompi produksi pada batalion yang akan beroperasi di lima wilayah Papua tersebut.

Menurut Maruli, batalion bagian kompi produksi itu bisa membantu kebutuhan pangan di wilayah tersebut. "Nanti mereka (kompi produksi) membantu di daerah, bisa dalam pertanian, peternakan, juga keseharian apa yang bisa dibantu," ujarnya.

Maruli mengungkapkan, batalion khusus kompi produksi ini akan didukung dengan alat-alat pertanian. Selain itu, prajurit yang ditempatkan di Yonif Penyangga Daerah Rawan untuk kompi produksi ini dibekali ilmu pertanian.

"Nanti ada (prajurit) dari Unhan, itu ada bintara khusus yang sudah dalam pendidikan militernya sambil ada (pelajaran) pertanian," ujar mantan Panglima Kostrad itu.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meresmikan pembentukan kesatuan tentara baru, yakni Batalion Infanteri atau Yonif Penyangga Daerah Rawan di lima wilayah Papua. Dia mengatakan, yonif baru ini dibentuk secara khusus untuk mendukung keamanan dan pembangunan daerah rawan.

"Tujuan dibentuk batalion ini untuk penyangga di daerah tersebut," kata Agus dalam peresmian Yonif Penyangga Daerah Rawan di Lapangan Silang Monas, Jakarta, pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Agus juga menyatakan, Yonif Penyangga Daerah Rawan ini dibentuk untuk membantu program-program pemerintah di wilayah Papua. Terutama, pada kegiatan pembangunan serta percepatan wilayah, dan membantu menyejahterakan masyarakat Papua.

Yonif Penyangga Daerah Rawan ini memiliki perbedaan dibanding dengan kesatuan yang lain. Adapun batalion baru ini memiliki dua spesifikasi tugas, yaitu konstruksi dan produksi.

Tugas produksi itu, kata Agus, batalion baru ini bakal melakukan program pertanian di wilayah Papua. Yonif Penyangga Daerah Rawan bagian produksi ini nantinya akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan masyarakat setempat untuk bertanam komoditas pangan. Karena itu, menurut dia, yonif ini lebih membutuhkan keterampilan dan pendekatan kolaboratif.

Adapun lima Yonif Penyangga Daerah Rawan yang baru diresmikan ini di antaranya: Yonif 801/Kesatria Yuddha Kentsuwri di Kabupaten Kerom, Papua; Yonif 802/Wimane Mambe Jaya di Kabupaten Sarmi, Papua; Yonif 803/Nduka Adyatma Yuddha di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan; Yonif 804/Dharma Bhakti Asasta Yudha di Kabupaten Merauke, Papua Selatan; dan Yonif 805/Kesatria Satya Waninggap di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus