Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Delpedro Marhaen angkat bicara soal unjuk rasa yang digelar di depan kantor Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Senin siang. Dia menduga sejumlah orang yang tergabung dalam massa unjuk rasa itu merupakan preman yang melakukan intimidasi di Universitas Trilogi pada Sabtu malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari ini, mereka juga demo lagi di kantor KontraS dan YLBHI. Orang yang sama dengan tuntutan yang sama," kata Delpedro dalam pesan singkatnya saat dikonfirmasi TEMPO, Senin, 5 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, sekitar 15 orang preman mendatangi Balai Warga Universitas Trilogi yang merupakan lokasi rapat konsolidasi bertajuk “Pemilu Curang dan Pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi)" pada Sabtu, 3 Februari lalu. Berdasarkan penelusuran timnya, Delpedro mengklaim bahwa orang-orang yang melakukan intimidasi itu berafiliasi dengan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Dalam unjuk rasa yang digelar di kantor KontraS dan YLBHI, kelompok yang menamakan Forum Masyarakat Pemuda Mahasiswa Indonesia Timur Cinta NKRI menuding kedua organisasi itu terlibat provokasi pemakzulan Presiden Jokowi. Di salah satu poster yang dibawa oleh demonstran, jelas Delpedro, terdapat tuntutan yang menyinggung soal peristiwa intimidasi di Universitas Trilogi.Salah satu terduga preman yang mengintimidasi mahasiswa ketika diskusi dan persiapan demo pemakzulan Jokowi di Universitas Trilogi Jakarta. TEMPO/Istimewa
"Tuntutan mereka di poster salah satunya juga membahas soal rapat mahasiswa di Balai Warga," ujarnya. Potongan kalimat dalam poster itu, sambung Delpedro, tertulis "Inisiatif kami untuk melawan gerakan makar di luar Kampus Trilogi".
Delpedro mengaku pihaknya belum bisa menelusuri lebih jauh soal profil pelaku intimidasi yang juga ikut demontrasi itu. "Kami kesulitan untuk mengidentifikasi satu persatu karena pola yang digunakan hampir sama yaitu menggunakan masker dan topi," ucapnya.
Berkenaan dengan itu, Koordinator KonstraS Dimas Bagus Arya membenarkan klaim Delpedro soal keberadaan preman pelaku intimidasi mahasiswa Universitas Trilogi yang mengikuti unjuk rasa di depan kantor KontraS dan YLBHI. "Ada. Berdasarkan keterangan dari mahasiswa yang ikut konsolidasi kemarin, ternyata aktornya sama," ujarnya.
Dalam aksi unjuk rasa terhadap KontraS itu, Dimas menjelaskan setidaknya ada 50 demonstran yang terlibat dengan durasi sekitar 45 menit. Massa aksi, jelas Dimas, menuduh KontraS bersama Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menciptakan kekacauan dan perpecahan karena menyuarakan isu pemakzulan terhadap Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Delpedro Marhaen mengungkapkan adanya intimidasi dan tindakan kekerasan terhadap penyelenggara dan peserta rapat konsolidasi mahasiswa di Balai Warga Universitas Trilogi, Jakarta, Sabtu lalu. "Bentuk pelanggaran terhadap kebebasan sipil untuk berkumpul, berpendapat, dan berekspresi," ujar Delpedro dalam keterangan resmi, Ahad, 4 Februari 2024.