Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid bersama Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi memberikan sosialisasi pencegahan dan penanganan judi online di lingkungan sekolah dan masyarakat di daerah Cilincing, Jakarta Utara..
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sosialisasi dilakukan di dua lokasi, yakni di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Intiland Teduh Semper Barat dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 92 Jakarta, Cilincing, Jakarta Utara. Dua lokasi itu dipilih karena Kecamatan Cilincing menjadi daerah tertinggi masalah judi dan pinjaman online.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi mungkin yang kami datangi, mohon maaf sudah semacam mewabah gitu ya, daerah-daerah ini harus jelas sasarannya. Saya tidak mungkin ke seluruh titik,” kata Meutya usai Sosialisasi pencegahan di Cilincing, Jakarta Utara, pada Selasa, 12 November 2024.
Meski demikian, Meutya mengaku pemberantasan judol masih banyak kekurangan. Karenanya, pemerintah memerlukan kerja sama dengan masyarakat.
“Kemarin itu jadi campur bagi kami untuk membenahi di dalam, baik dari sisi sumber daya manusia maupun teknologi. Kami perlu kerja sama dengan masyarakat, karena kita tidak mungkin menjangkau judol dan pinjaman online ini sampai ke ranah masuk di kamar, di ruang privat,” ujar Meutya.
Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu berujar pemerintah hanya bisa menghapus konten-konten yang terdata sebagai judi online. “Kalau dari Komdigi tugas paling utama literasi dan men-takedown sebanyak mungkin konten judol maupun kejahatan siber,” kata Meutya.
Dia berharap seluruh elemen di pemerintahan, aparat penegak hukum, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keungan (PPATK) juga membantu memberantas judi online. “Tolong juga bantu kita sama-sama sesuai dengan arahan presiden, bahwa semua elemen harus bergerak,” jelas Meutya.
Pilihan editor: Mensos: Penyaluran Bansos Tetap Jalan menjelang Pilkada