Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Otak dari kelompok teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat, Imam Munandar alias Nandar, dilaporkan telah menyerahkan diri ke aparat kepolisian. Imam menyerahkan diri setelah polisi menangkap sejumlah anggota teroris lain.
Wakil Kepala Kepolisian Nusa Tenggara Barat Komisaris Besar Tajuddin membenarkan Nandar telah menyerahkan diri pada Kamis malam, 2 November 2017, ke Kepolisian Resor Bima Kota.
Baca: Polisi Sebut Teroris Bima Terkait dengan Kelompok Santoso
"Betul, saya dapat laporannya seperti itu dari wilayah," kata Tajuddin, Jumat, 3 November 2017.
Imam Munandar diduga berperan sebagai penggagas aksi penembakan dua anggota kepolisian di Bima Kota pada 11 September lalu. Dalam insiden tersebut, Nandar juga bertindak sebagai eksekutor.
Baca: Dua Jenazah Terduga Teroris Bima Diserahkan kepada Keluarga
Nandar beraksi bersama dengan Muhammad Amirullah alias One Dance. Amir tewas dalam aksi baku tembak di Pegunungan Oi Sarume, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, pada Senin, 30 Oktober 2017.
Di TKP kedua, dalam waktu yang hampir bersamaan, MIT alias Iqbal, melancarkan aksi penembakan bersama dengan Rahmad Fadhlidzil Jalal alias Yaman. Yaman dan Amir tewas dalam baku tembak.
Informasi tersebut didapat dari hasil pemeriksaan Iqbal, yang saat ini telah diamankan bersama dengan delapan warga Penato'i, Kecamatan Mpunda, Bima Kota. Setelah terjadi baku tembak, tim Detasemen Khusus 88 terus melakukan pengejaran terhadap anggota teroris lain yang kabur. Nandar pun akan diberangkatkan ke Mabes Polri untuk proses pendalaman. Sembilan rekan Nandar lebih dulu diberangkatkan pada Kamis malam ke Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini