Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rubiati, orang tua dari Muhammad Abidzar, merasa kasihan dengan pelaku penyiraman air keras terhadap anaknya. Pasalnya pelaku masih berstatus pelajar, sama dengan Abidzar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya kasihan dengan pelaku, pasti tidak tenang hidupnya, tidak bisa sekolah, selalu takut dikejar polisi dan dosa,” kata Rubiati saat ditemui Tempo di rumahnya, Jalan Gading Raya 1, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat, 11 Agustus 2023
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rubiati menuturkan ia tidak dendam sama pelaku, tapi sedih dengan masa depan pelaku nantinya. “Bagaimana sekolah dan masa depannya nanti, mau jadi apa,” katanya sambal menarik napas panjang.
Ia berharap kejadian yang menimpa Abidzar tidak dialami oleh pelajar dan orang tua lainnya. “Cukup anak saya saja, biarkan ini musibah keluarga saya, insya Allah saya ikhlas,” ucap dia lirih.
Keluarga Menolak Abidzar Disebut Hendak Tawuran
Rubiati mengetahui penangkapan tersangka dari siaran televisi. Dia meragukan keterangan yang diberikan polisi tentang motif dendam, saling ejek lalu tawuran. "Ini kurang bisa diterima oleh keluarga karena anak saya jelas korban, tidak kenal pelaku, dan tidak punya dendam apapun,” katanya.
Ia menuturkan anaknya saat hari kejadian tidak dalam gerombolan pelajar yang umumnya terlihat di setiap kejadian tawuran. Dia berharap polisi bisa menjelaskan motif para tersangka yang sebenarnya.
“Saya minta keadilan kepada polisi, anak saya korban, bukan mau tawuran. Saya malu mas, apalagi anak saya, bagaimana mentalnya dibilang korban tawuran,” tuturnya.
Selain itu, ia mengklaim lokasi terjadinya penyiraman air keras terhadap Abidzar bukan daerah rawan tawuran. Kasus penyiraman air keras terhadap pelajar ini pun, kata dia, merupakan hal baru.
Atas kejadian nahas yang menimpa anaknya, ia mengimbau masyarakat agar lebih giat dalam menjaga lingkungan dan memperhatikan anak-anak mereka. Menurut dia, hal penyiraman air keras ini tidak akan terjadi jika setiap anak tinggal di lingkungan baik dan memiliki pergaulan yang baik.
“Peran penting bagi masyarakat dan lingkungan untuk bisa menjaga dan mengawasi, hinggal bisa mengantisipasi kejadian terulang Kembali,” katanya.
OHAN
Pilihan Editor: Pelajar Penyiram Air Keras ke Wajah Pelajar Lain Ditangkap, Terancam Penjara hingga 5 Tahun