Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan suami istri Sunyoto Indra Prayitno dan Sarah Chairul Bariyah, pelapor Mario Teguh atas kasus dugaan penipuan membantah ingin cari popularitas.
Didampingi kuasa hukumnya, mereka mengklarifikasi soal pelaporan terhadap motivator itu ke polisi. “Kami tidak pansos, kami tidak mencari popularitas,” kata kuasa hukum Sunyoto, Djamaludin Koedoeboen di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Selasa, 25 Juli 2023.
Djamal menjelaskan Sunyoto telah melaporkan Mario ke Polda Metro Jaya pada 19 Juni 2023. Sebelum kasus ini viral, mereka sudah mengajukan somasi agar Mario Teguh dan istrinya, Linna Susanto, beriktikad baik menyelesaikan permasalahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Somasi dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada 18 April, 9 Mei dan 22 Mei 2023. Karena somasi tidak diindahkan, mereka membuat laporan polisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bilamana mereka tidak memiliki iktikad baik, duduk bersama. Maka kami akan membuat LP dan menyebarluaskan ini,” ucap kata Djamal.
Menurut Djamal, Mario Teguh dan istrinya telah dua kali menipu kliennya. “Sudah mengambil duit klien kami yang begitu banyak, yang Rp 1 miliar, saat trading di Net89 suruh diikhlaskan, kemudian berlanjut lagi,” tuturnya.
Djamal mengatakan dugaan penipuan yang dilakukan Mario Teguh tidak hanya soal pemasaran produk kecantikan. Namun, berawal dari kliennya yang tergiur ikut trading di Net89 dengan nilai kerugian mencapai Rp 1 miliar.
Istri Sunyoto, Sarah menuturkan bagaimana dia mengenal Mario Teguh dan istrinya Linna.
“Saya menjadi salah satu yang ikut program di Net89 setelah menonton tayangan zoom di Facebook beliau sebanyak 2 kali,” kata Sarah.
Setelah ikut trading, Sarah menjadi korban penipuan robot trading Net89 dengan kerugian Rp 1 miliar. "Saya bawa bukti transfer,” ucapnya.
Sarah menunjukkan beberapa bukti transfer dengan nominal Rp 100 juta hingga Rp 350 juta. Uang itu Sarah kirim ke PT SMI Net89. Setelah menyadari bahwa nominal yang ditransfer banyak, Sarah mengaku panik.
“Saya minta dimasukkan ke grup leader, di situ ada istri beliau. Wajar dong kalau saya panik, saya ikut dengan nominal Rp 1 miliar,” tuturnya.
Grup itu tidak berlanjut setelah Net89 ditutup pada 2022. Sarah lantas menanyakan nasib investasinya yang mencapai Rp 1 miliar itu di grup leader.
“Terus ada yang jawab ‘tunggu 6 sampai 8 bulan,” tuturnya.
Sarah melihat anggota grup lain mendapatkan untung, tapi dia tidak. Hal ini membuat Sarah akhirnya menghubungi istri Mario Teguh di pesan pribadi.
“Jawabannya gini ‘siang bu Sarah kita sama-sama menunggu’,” tuturnya.
Linna lantas menjelaskan kepada Sarah kalau dia juga belum mendapatkan keuntungan. Menurut Sarah, itu awal mula dia merasa tertipu.
Pada 13 Agustus 2022, dia dihubungi kembali oleh istri Mario Teguh. “Beliau menanyakan bisnis saya. Siapa tidak bangga dihubungi oleh orang yang kita anggap baik di media sosial,” kata Sarah
Menurut Sarah isi pesan Linna itu memberitahu dia ada surat edaran Net89. “Ibu pegang ya, kita tidak bisa dituntut kesalahan dan kewajiban bayar balik dana member ada pada perusahaan robot trading,” kata Sarah membacakan isi pesan istri Mario Teguh.
Setelah terjadi komunikasi, Sarah mengaku diminta bertemu pada 15 Agustus. Akhirnya pertemuan itu berlanjut pada kerjasama pengembangan bisnis bersama Mario Teguh dan istrinya.
Pilihan Editor: Polda Metro Pastikan Kasus Mario Teguh Soal Dugaan Penipuan Rp 5 Miliar Ditangani Sesuai Prosedur