Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Penyebar Hoax Orang Gila Masuk Pesantren Anggota The Family MCA

Fuad Sidiq, 26 tahun, penyebar kabar hoax orang gila masuk pondok pesantren Cipasung, Tasikmalaya merupakan anggota The Family MCA.

1 Maret 2018 | 17.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Identitas anggota grup penyebar berita hoax MCA ditunjukkan dalam rilis di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 28 Februari 2018. Tugas dari MCA ialah menyerang akun lawan dengan menyebar virus-virus hingga gawai milik lawan rusak dan menstrategikan isu baru untuk lawan. TEMPO/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Umar Surya Fana mengatakan Fuad Sidiq, 26 tahun, penyebar kabar hoax orang gila masuk pondok pesantren Cipasung, Tasikmalaya merupakan anggota The Family Muslim Cyber Army atau The Family MCA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sekarang masih pengembangan kasus itu, kalau dilihat dari profile linknya itu sudah clear dia (Fuad) anggota dari MCA walaupun kalimatnya bukan MCA tapi Global MCA," ujar Umar kepada wartawan di Markas Polda Jawa Barat, Jalan Sukarno Hatta, Kota Bandung, Kamis, 1 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Umar, Fuad berperan sebagai 'sniper' di jaringan MCA. Sniper yang dimaksud Umar ialah peran Fuad sebagai pengumpul bahan berupa konten foto ataupun video yang nantinya akan diseleksi apakah konten kabar menyesatkan itu bisa disebarkan atau tidak ke jejaring sosial.

"Nantinya, dikolaborasikan apakah berita ini layak atau tidak diviralkan. Konten itu disampaikan kepada 4 atau 5 orang yang diamankan oleh Bareskrim Mabes Polri. "Merekalah yang akan memastikan bahwa itu layak di upload atau tidak," ujarnya.

Berdasarkan pengakuan tersangka, kata dia, sebetulnya memang benar ada kejadian polisi mengamankan orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Namun, lokasinya bukan di pesantren Cipasung, melainkan di tempat umum. Namun, Fuad mendapatkan foto lain dan mengait-ngaitkan seolah kejadian itu di wilayah pesantren Cipasung.

"Orang gilanya diserahkan ke Dinsos terus selesai. Dan ini sama sekali tidak ada kaitan dengan Ponpes tapi dia tiba-tiba dapat foto entah dari mana itu sedang kita kembangkan," ujar dia.

Menurut Umar, kemungkinan Global MCA itu merupakan underbow-nya jaringan MCA. "Itu berdasarkan data otentik digital forensik ya," ucapnya.

Umar pun mengatakan belum bisa memastikan kalau jaringan  The Family MCA ini mendapatkan keuntungan materil dari pekerjaannya menyebarkan konten hoax. "Urusan dapat gaji kita belum tahu, tapi yang jelas beda sekali dengan kelompok Saracen, kalau Saracen betul-betul dapat uang dan dapat order tapi kalau ini belum kelihatan," ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus