Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polisi Duga AKP Dadang Iskandar Lindungi Penambangan Pasir Ilegal di Solok Selatan

AKP Dadang Iskandar merasa terganggu dengan tindakan Ryanto Ulil Anshar yang menangkap sopir pengangkut hasil tambang ilegal.

24 November 2024 | 06.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepolisian Daerah Sumatera Barat masih mendalami motif oknum perwira polisi yang menembak hingga tewas rekan seprofesi di Kepolisian Resor (Polres) Solok Selatan. Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol. Suharyono memastikan akan mengambil langkah tegas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Sumatera Barat masih mendalami keterlibatan AKP Dadang Iskandar dalam penambangan pasir ilegal di Solok Selatan, Sumatera Barat. Penelusuran ini dilakukan karena diduga penembakan terhadap Ajun Komisaris Ryanto Ulil Anshar berhubungan dengan praktik galian C tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumbar Komisaris Besar Andry Kurniawan mengatakan, dari hasil pemeriksan sementara diduga Dadang merasa terganggu dengan tindakan Ryanto yang menertibkan penambangan ilegal. Apalagi Ryanto menahan sopir truk pengangkut pasir yang disebut kawan dari Dadang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dadang saat ini telah ditetapkan menjadi tersangka setelah menembak mati Ryanto Ulil Anshar. Penembakan terjadi 22 November 2024 dinihari. 

Kapolda Sumbar Inspektur Jenderal Suharyono sebelumnya mengatakan, Ryanto Ulil yang menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal  tengah menangani penambangan pasir ilegal di Solok Selatan. Ryanto menahan seorang sopir truk pengangkut pasir. 

"Kami belum dapat menyimpulkan apakah pelaku benar membekingi tambang ilegal. Terlalu prematur rasanya jika disampaikan secepat ini sebab proses masih berjalan," ucapnya saat Konferensi Pers di Rumah Sakit Bhayangkara Padang pada 22 November 2024.

Segera setelah penembakan, AKP Ryanto langsung dibawa ke pusat kesehatan terdekat dan Rumah Sakit Bhayangkara namun nyawanya tidak terselamatkan. Sekitar pukul 03.00 WIB, AKP Dadang Iskandar menyerahkan diri ke Polda Sumbar. Dari perkiraan waktu, AKP Dadang langsung menuju Kota Padang setelah menembak AKP Ryanto. "Ada sekitar 3 jam dari Solok Selatan ke Padang,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus