Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polisi Masih Belum Tahu Motif Yudha Tewaskan Dante Anak Tamara Tyasmara, Tunggu Hasil Apsifor

Polisi masih mendalami motif Yudha Affandi yang diduga menenggelamkan Dante. Apsifor sedang memeriksanya

15 Februari 2024 | 12.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tersangka Yudha Arfandi dihadirkan saat rilis kasus pembunuhan Dante anak dari artis Tamara Tyasmara, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. Polisi mengatakan bahwa pukul 16:50 waktu CCTV, korban sudah lemas. Tersangka pun mengangkatnya ke atas, korban sempat lemas dan meninggal dunia. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk mengungkap motif Yudha Affandi yang diduga menewaskan Raden Adante Khalif Pramudityo alias Dante, 6 tahun, anak dari aktris Tamara Tyasmara, di kolam renang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pemeriksaan tiga minggu. Ada 20 pertemuan,” kata Kepala Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Rovan Richard Mahenu melalui pesan singkat, Kamis, 15 Februari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Umum Apsifor, Nathanael E.J Sumampouw, saat konferensi pers pada Senin, 12 Februari 2024 menjelaskan pihaknya memeriksa Yudha sesuai standar ilmiah, yakni wawancara investigatif soal peristiwa dan observasi status mental. “Termasuk di dalamnya aspek kepribadian, intelegensi, kesehatan mental yang bersangkutan,” ucap dia. 

Nathanael menyebut timnya juga melakukan analis data antara berita acara pemeriksaaan, percakapan di media sosial, CCTV, dan profil psikologis.  “Kami mendapatkan profil psikologis yang bersangkutan sejauh mana memiliki kerentanan untuk melakukan tindakan kekerasan,” tuturnya.

Secara umum pacar Tamara Tyasmara itu dinilai memiliki kompetensi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun, Apsifor masih membutuhkan waktu untuk memeriksanya lebih mendalam. “Pemeriksaan psikologi forensik bisa dikatakan panjang karena banyak pihak harus kami temui,” ujarnya lagi.

Menurut Nathanael, Yudha kooperatif selama menjalani pemeriksaan oleh tim psikologi forensik. “Tersangka memiliki status mental yang relatif memadai, datang dengan kesadaran penuh, dapat memahami pertanyaan yang diberikan soal peristiwa terkait. Termasuk tidak ditemukan adanya indikator gangguan jiwa berat,” ucapnya.

Soal bagaimana ekspresi Yudha saat diperiksa apakah ada ekspresi menyesal, Nathanael membenarkannya. “Beragam emosi ditampilkan ada sedih ada emosi yang relatif lebih netral,” ucapnya.

Kepada tim psikolog forensik, Yudha mengaku menyesal. Namun, pernyataan ini bakal diuji lagi. “Nanti kami lihat lebih lanjut (pernyataan) menyesal ini,” ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus