Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Nduga Ajun Komisaris Besar V. J. Parapaga mengatakan kondisi di wilayahnya kini kembali aman. Kepolisian mengklaim berhasil memediasi antarkelompok masyarakat di Distrik Kenyam yang sempat bertikai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Parapaga menuturkan mediasi ini melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda, Penjabat Bupati Nduga Edison Gwijangge, dan Dandim 1706/ND Letnan Kolonel Hulida Melala.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hasil dari mediasi yang kami lakukan, seluruh korban akan diambil oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Nduga," kata Parapaga pada Minggu, 18 Februari 2024.
Dalam kesepakatannya, kedua kelompok berjanji tidak akan melanjutkan pertikaian. Warga juga dilarang membawa senjata seperti panah, parang, dan busur ke tempat umum. Kesepakatan dibuat agar kondisi di Kenyam tertib dan aman kembali.
Paparaga menjelaskan konflik terjadi pasca-Pemilu 2024. Terdapat dua kelompok yang berkonflik karena kesepakatan pembagian hak suara sistem noken calon legislatif yang melibatkan pertalian daerah.
Kepolisian mencatat delapan orang mengalami luka-luka dan satu orang tewas akibat konflik antarwarga pasca-Pemilu 2024 ini.
Sementara kerusakan properti juga sudah diselesaikan. "Kami juga mendapati informasi mengenai kerusakan atas 1 mobil dan 1 unit rumah milik Ketua DPR. Namun, masalah tersebut juga telah diselesaikan," ucap Parapaga.
Meski sudah mencapai kesepakatan damai, pihak keamanan tetap melakukan patroli dan pengawasan di titik rawan. Mereka mengantisipasi adanya aksi kembali. Parapaga berharap situasi di Kabupaten Nduga terus kondusif, sehingga tercipta perdamaian demi kepentingan bersama.
Pilihan Editor: TPNPB-OPM Akui Tembak Pesawat Asia One Air di Bandara Milawak