Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan terduga teroris Husain alias Abu Hamzah yang ditangkap di Sibolga, Sumatera Utara, mengaku sudah merakit puluhan bom. Empat bom di antaranya dibawa istri yang kemudian digunakan untuk meledakkan diri bersama anaknya.
"Dari pengakuan pelaku AH itu ada sekitar puluhan bom yang sudah terakit. Yang aktif yang dibawa istrinya sekitar empat bom dan ada bahan-bahan juga (seperti) puluhan kilogram berupa potasium sebagai bahan baku," ucap Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Maret 2019.
Baca: Bom Sibolga, Polisi Kembali Amankan 300 Kilogram Bahan Peledak
Dedi menuturkan bom yang digunakan Husain dan istrinya dirakit dari potasium, pipa paralon, paku, mur dan baut. Bom yang biasa disebut dengan bom lontong tersebut, ujar Dedi, mempunyai daya ledak yang tergolong tinggi.
Polisi juga telah mengamankan 30 kilogram bahan peledak di rumah mertua Husain. Rumah yang digeledah berada di Jalan Kutilang, Kelurahan Aek Habil, Kota Sibolga. “Iya di TKP itu. Di Sibolga ada yang sudah terakit atau pun belum terakit,” ujar Dedi.
Dedi mengatakan bahan peledak yang didapat polisi sama dengan barang bukti yang diamankan saat penangkapan terduga teroris RIN di Lampung. Hanya saja jumlah yang ditemukan lebih banyak dari sebelumnya.
Simak: Kronologi Bom Sibolga dari Sore Hingga Dini Hari
Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri masih mensterilkan lokasi sekitar rumah Husain di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara, sejauh 100 meter. "Karena dampak dari ledakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh istri terduga teroris tersebut cukup luas," ucap Dedi.
Dedi berujar puluhan rumah di sekitar lokasi rusak akibat ledakan bom Sibolga tersebut. Selain itu, polisi juga mengungsikan puluhan keluarga ke tempat yang lebih aman. Untuk sementara waktu, warga tidak diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing sampai proses sterilisasi dinyatakan bersih oleh tim penjinak bom. "Kalau sudah bersih, warga boleh masuk. Dari pemerintah daerah juga akan membantu memperbaiki kerusakan yang terdampak dari ledakan bom itu," kata Dedi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini