Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Pria berinisial VU, warga Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tak dikenal saat mau berangkat kerja pada Sabtu, 30 November 2024 pukul 7.00 WIB. Sebelumnya VU sempat mendapat teror pelemparan bom Molotov.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adik korban, berinisal T, menceritakan penyiraman air keras itu terjadi tak jauh dari kediaman rumah korban. Pelaku menunggu di persimpangan jalan dan melakukan aksinya saat korban melintas menggunakan sepeda motor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
T yang saat itu sedang berjalan kaki di sekitar lokasi kejadian mendengar teriakan korban. Ia kemudian melihat sang kakak berusaha mengejar pelaku yang saat itu menggunakan sepeda motor Honda Beat warna hitam.
“Posisi saya belok, abang saya lewat. Itu saya sudah ngeliat di jaket abang saya ada bercak minyak coklat gitu,” ujarnya, Kamis, 5 Desember 2024.
T ikut membantu korban mengejar, tapi pelaku berhasil melarikan diri. “Saya lihat abang saya mukanya sudah agak melepuh. Saya buru- buru bawa ke rumah sakit,” ucap dia.
T mengatakan, kakaknya mengalami luka bakar di wajah, pundak sebelah kanan, paha, hingga alat vitalnya. “Untuk bagian matanya sebelah kanan, ini kami masih tunggu hasil dari lab rumah sakit. Kalau misalnya memang butuh operasi, dia akan dioperasi,” ucap dia.
Penyiraman air keras ini merupakan teror keenam yang dialami VU dalam 4 bulan terakhir. Pada Agustus 2024, keempat ban mobil korban ditusuk menggunakan pisau. Teror kedua terjadi pada September 2024, pukul 03.30 WIB. Kala itu kaca depan mobil korban dilempari batu. Dua pekan setelahnya, mobil korban dirusak menggunakan martil.
Kemudian, peristiwa keempat terjadi pada awal Oktober 2024. Dalam rekaman CCTV, pelaku terlihat melemparkan batu ke bagian kaca belakang mobil korban. Dua pekan kemudian, tepatnya 21 Oktober 2024 pelaku datang lagi menggunakan sepeda motor yang sama dan melemparkan bom molotov hingga bagian dalam mobil korban terbakar.
Korban telah melaporkan peristiwa ini ke Polsek Medan Satria. Kanit Reskrim Polsek Medan Satria Inspektur Satu Ali Imron mengatakan rangkaian teror yang dialami korban masih dalam proses penyelidikan
“Pelaku masih penyelidikan dan sampai saat ini belum terungkap, tim lapangan masih mencari dan mengumpulkan alat bukti,” kata Ali.