Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI sebuah ruang sidang Pengadilan Jakarta Timur, Rabu pekan lalu, suara Abdurrahman Wahid terdengar lantang. ”Jangan sampai negeri ini jatuh ke tangan preman dan Tomy Winata!” kata Gus Dur—panggilan Abdurrahman—yang duduk di kursi hakim dalam acara jumpa pers.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo