Ria terlibat narkotika? menarik rambut ria dalam tepung

HINGGA pekan ini teka-teki tewasnya Aldi (begitu sehari-hari ia dipangggil) baru sedikit tersingkap. Dan sejauh ini agaknya pihak berwajib berupaya keras untuk menjaga nama baik Ria Irawan -- bintang tenar layar perak dan sinetron itu. Ia diperiksa tetap sebagai saksi. Namun, dalam waktu bersamaan, adalah kewajiban polisi pula untuk membongkar latar belakang tewasnya sang korban di rumah si bintang tenar tersebut. Kasus ini memang unik. Terutama setelah ada pengakuan Ria Irawan bahwa ia pada hari kejadian itu sedang fly. Sehingga, keadaannya adalah bagaikan harus menarik rambut Ria dalam tepung: rambutnya dapat keluar mulus, sedangkan tepungnya tetap tidak terserak. Artinya, Ria Irawan selamat dari tuduhan, dan jaringan narkotika dapat digulung. Paling tidak, begitulah penggemar Ria Irawan mengharapkannya. Dengan sudut pandang itulah TEMPO mencoba mengejar lagi kasus di Lebak Lestari, Jakarta Selatan, ini sebagai Laporan Utama. Sajian ini dirangkum dalam empat bagian -- yang lebih diperluas dan berbeda seperti telah disajikan pekan lalu di rubrik Kriminalitas. Bagian pertama, mencoba menyusuri kronologi kejadian, dan merekam tinjauan peta peristiwanya. Polisi menduga, ada "pihak lain" di balik kematian Aldi. Sehingga, petugas tampaknya sangat berhati-hati dan perlu bekerja ekstra-keras, khususnya bagi Kepolisian Jakarta Selatan yang pernah sukses membongkar kasus tewasnya pelukis beken Basuki Abdullah dalam tempo relatif singkat. Di bagian kedua, dapat diikuti sebagian hasil pemeriksaan polisi terhadap Ria, dan kaitannya dengan obat perangsang yang harganya antara Rp 90 ribu dan Rp 150 ribu per butir. Sedangkan pada bagian ketiga, kami menyajikan wawancara dengan Ipunk, istri almarhum Aldi, tentang kebiasaan maupun yang tidak biasa dari suaminya. Dan di bagian terakhir, juga merupakan wawancara, yakni dengan pihak Rizal Mantovani -- yang dikabarkan menjadi konco lawas Ria Irawan sejak dua bulan terakhir.Zakaria M. Passe