Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko, ditemukan meninggal dunia di area kampusnya di Cawang, Jakarta Timur pada Selasa, 4 Maret 2025. Polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya mahasiswa UKI tersebut. Ada dugaan korban meregang nyawa karena dikeroyok lantaran didapati adanya darah di wajah dan hidung korban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kasus kematian mahasiswa UKI di lingkungan kampus membawa ingatan pada peristiwa 10 tahun silam. Pada 2015, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori ditemukan mengambang tak bernyawa di permukaan danau di area UI. Awalnya diduga bunuh diri, belakangan polisi menyatakan korban tewas dibunuh. Namun sampai kini siapa pembunuhnya masih menjadi misteri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain kasus mahasiswa UKI dan UI, mahasiswa tewas di lingkungan kampus ternyata marak terjadi. Berikut sederet kasus mahasiswa meninggal di universitas, dirangkum Tempo:
1. Kasus mayat mahasiswa UI mengambang di danau
Sepuluh tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, jenazah Akseyna Ahad Dori alias Ace ditemukan mengambang di Danau Kenangan, UI. lanya polisi menduga Akseyna tewas karena bunuh diri. Dugaan itu berdasarkan bukti adanya batu-batu besar di dalam tas ransel korban. Tas berisi batu tersebut diduga digunakan korban untuk menenggelamkan diri dan tidak bisa mengapung ke permukaan danau.
Namun polisi belakangan menduga mahasiswa UI itu tewas dibunuh. Sejak awal polisi sebenarnya sudah menduga Akseyna korban pembunuhan. Pasalnya di dalam tas Akseyna terdapat batu sebagai pemberat yang diduga untuk mencegah jenazah mengambang, bukan untuk bunuh diri. Apalagi kedalaman air di titik korban ditemukan hanya 1,5 meter, sedangkan tinggi Akseyna 1,7 meter.
Kasus ini sempat mencuat pada Februari 2020 namun kembali senyap. Pada 2024 lalu, kepolisian mengungkapkan masih berupaya mengungkap misteri kematian Akseyna. Bahkan polisi sudah mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan atau Sprindik kedua pada 25 Januari 2024. Kakak korban, Arfilla Ahad Dori (33 tahun), optimis polisi dapat mengungkap misteri kematian adiknya yang telah mengendap selama sembilan tahun itu. Namun hingga hari ini kasus tersebut tak kunjung terungkap.
2. Mahasiswa IPB tewas dipatuk kobra di lingkungan kampus
Seorang Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) University asal Jakarta berinisial HRP, 23 tahun ditemukan tewas di sekitaran kampus di Desa Babakan, Dramaga, Kabupaten Bogor pada November 2021 lalu. Kepala Desa Babakan Syaehu Syam membenarkan insiden tersebut.
“Iya betul. Kejadiannya kalau gak salah tadi sore, sekitar pukul tiga sore. Info nya sedang melakukan penelitian, tadi di visum di lokasi katanya digigit ular kobra,” kata Syaehu dikonfirmasi Tempo, Rabu 17 November 2021.
Kepala Unit Reskrim Polsek Dramaga, Inspektur Satu Chandra Purba membenarkan adanya korban tewas akibat digigit ular di lingkungan IPB. Pihaknya mengatakan, pada saat evakuasi korban, terlihat gigitan ular berbisa di bagian kaki. Menurut dia, korban pertama diketemukan oleh petugas kampus IPB University.
“Usai mendapat laporan, petugas kepolisian didampingi pihak kampus IPB dan Bhabinsa setempat langsung menuju ke lokasi korban ditemukan,” ucap Chandra.
3. Mahasiswa UMY meninggal usai jatuh dari lantai empat
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), SM, 18 tahun meninggal pasca jatuh dari lantai 4 asrama putri UMY di Pedukuhan Ngebel, Tamantirto, Bantul, Senin, 2 Oktober 2023 pukul 06.15 WIB. Dugaan yang mencuat berdasarkan pemeriksaan saksi dan olah kejadian perkara kepolisian, mahasiswa semester satu asal Bandar Lampung itu melakukan aksi bunuh diri karena depresi.
“Sebelum meninggal, pihak kampus mendata almarhumah sebagai mahasiswa baru yang perlu mendapatkan pendampingan khusus,” kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Al-Islam Kemuhammadiyahan UMY Faris Al-Fadhat, Senin.
Dari temuan Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY, korban sebelum masuk menjadi mahasiswa UMY sudah ditelusuri riwayat kesehatannya. Korban saat itu direkomendasikan mengikuti untuk rutin mengikuti konseling psikologi untuk kecenderungan gangguan mentalnya.
“Tim psikolog LPKA UMY dibantu konselor Sebaya yang ditugaskan juga telah melakukan pendampingan dan memberi rujukan almarhum untuk berkonsultasi lanjutan (ke psikiater rumah sakit),” kata Faris.
4. Mahasiswa di Grogol tewas setelah diduga melompat dari gedung
Mahasiswi salah satu universitas swasta di Grogol, Jakarta Barat, tewas setelah diduga melompat dari gedung parkir kampus di lantai 6B pada Sabtu, 5 Oktober 2024. Kepala Kepolisian Sektor Grogol Petamburan Komisaris Reza Hafiz Gumilang menjelaskan, tingkah laku mahasiswi berinisial E itu terekam kamera pengawas sejak tiba di kampusnya pada pukul 9.37.
Setengah jam setengah kedatangannya ke kampus, ia terlihat mengikuti mata kuliah. Lalu pada pukul 12.00, E sempat makan bersama dengan kakaknya yang menjadi asisten dosen di cafe kampus selama tiga puluh menit. Kemudian pukul 12.30 sampai pukul sekitar 17.30 yang bersangkutan duduk sendiri di luar cafe.
Setelah duduk sendiri sekitar 3 jam lebih, E berjalan ke gedung parkir kampus pada pukul 17.30. Menurut keterangan penyidik kepolisian, dari CCTV terlihat sejak pagi E berulang kali menengok ke atas dan memperhatikan lantai tempat ia melompat.
Sebelum akhirnya memutuskan lompat, E sempat mengecek kondisi parkiran di lantai itu terlebih dahulu, kemudian naik lagi untuk menyimpan tasnya ke dalam mobil yang diparkir di lantai 7A. Pada pukul 18.30 korban ini mengarah, kemudian naik ke atas pinggir gedung parkir dan terlihat oleh sekuriti.
Kepala Unit Reserse dan Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Petamburan Ajun Komisaris Aprino Tamara mengatakan, petugas keamanan sudah meminta E untuk tidak meloncat. Namun, mahasiswi baru angkatan 2024 itu hanya menggeleng-gelengkan kepala tanpa berbicara satu kata pun. Sekuriti tersebut panik lalu pergi mencari temannya E untuk ikut membantu membujuk agar tidak melompat.
“Ketika dia lagi nyari temennya itu, sudah mau sampai ke TKP lagi, eh, tiba-tiba sudah jatuh,” kata Aprin.
5. Mahasiswa Universitas Jember tewas akibat terjatuh dari lantai delapan
Peristiwa tragis terjadi di Kampus Universitas Jember, Jalan Kalimantan, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Senin petang, 23 Desember 2024. Seorang mahasiswa dilaporkan tewas setelah terjatuh dari lantai delapan gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, mahasiswa berinisial DRY ini dilaporkan jatuh sekitar pukul 17.51 WIB. Belum diketahui penyebab jatuhnya mahasiswa jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP). Informasi yang beredar dalam grup Jurnalis Universitas Jember menyebutkan ihwal dugaan bunuh diri dalam peristiwa tragis tersebut.
Wakil Ketua Tim Kerja Hubungan Masyarakat Universitas Jember, Iim Fahmi Ilman mengatakan ihwal penyebab kejadian masih dalam pendalaman Polri. Adapun Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi, belum menyampaikan banyak keterangan ihwal jatuhnya korban dari gedung LP2M hingga menyebabkan tewasnya korban.
“Kami masih mendalami kejadian tersebut melalui pemeriksaan para saksi,” ujar Bayu kepada Tempo, Senin mala, 23 Desember 2024.
6. Mahasiswi UPI Bandung ditemukan tewas di Gedung Gymnasium
Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bernama Ajeng Mahromatussa’diyyah, 21 tahun, ditemukan tewas dengan sejumlah luka, di Gedung Gymnasium UPI Jalan Dr. Setiabudi No.229, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Kamis sore, 26 Desember 2024.
“Mahasiswi semester tujuh. Untuk penyebab kematiannya, kita masih dalami,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Abdul Rachman, Jumat, 27 Desember 2024, dikutip dari Antara.
Kepala Hubungan Masyarakat UPI Bandung Suhendra membenarkan peristiwa tersebut. Menurut Suhendra, korban diduga terjatuh dari lantai dua Gedung Gymnasium. “Benar ada seorang mahasiswi UPI yang terjatuh dari Lantai 2 Gedung Gymnasium,” katanya kepada Tempo, Kamis, 26 Desember 2024.
7. Mahasiswa ITERA tewas di area kampus karena sengatan listrik
Seorang mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) ditemukan tewas di parkiran area kampus saat hujan deras melanda Lampung pada Sabtu, 1 Maret 2025 lalu. Diduga korban tewas tersengat listrik. Dalam video yang diterima, tubuh korban yang diketahui bernama Nabil Al Dzikri tewas tergeletak di bawah tiang listrik yang berdekatan dengan kendaraannya.
“Kesamber nggak sih, kayanya kesamber, di bawah tiang listrik lagi. Itu mau diangkat juga takut nyetrum der, di situ air soalnya. Makanya bingung ini, pada nggak berani takut malah ikut jadi korban juga mau angkatnya, ini listriknya mau dimatikan dulu,” kata perekam video.
Dikonfirmasi terkait peristiwa ini, Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi membenarkan peristiwa tersebut. Korban sudah dievakuasi ke rumah sakit sebelum akhirnya diserahkan ke pihak keluarga.
“Benar, ada seorang mahasiswa ITERA yang tadi malam (Jumat) meninggal dunia saat hujan deras. Dugaan sementara tersengat listrik, namun itu masih kami dalami,” katanya, Sabtu.
8. Mahasiswa UKI tewas usai pesta miras
Teranyar kasus mahasiswa UKI, Kenzha Ezra Walewangko, yang ditemukan meninggal dunia di area kampusnya di Cawang, Jakarta Timur pada Selasa pekan lalu. Polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya mahasiswa tersebut. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini, salah satunya EFW, rekan korban.
EFW menuturkan ia mulanya sedang minum arak Bali dengan ketiga temannya sekitar pukul 16.30 WIB. Saat hendak membeli lagi minuman tersebut, ia bertemu dengan korban di pintu gerbang kampus. Saat itu korban bertanya saksi EFW hendak pergi ke mana. Saksi menjawab ‘Mau beli arak Bali’.
“Kemudian saksi dan korban pergi bersama berjalan kaki untuk membeli minuman di sebuah toko minuman di Sutoyo, Cawang,” kata Ade Ary melalui keterangan tertulis pada Jumat, 7 Maret 2025..
Seusai membeli minuman, saksi dan korban minum bersama dengan rekan-rekannya, A, H, K, J, S, dan R di taman perpustakaan kampus UKI. Sekitar pukul 18.00 WIB, korban terlibat cekcok mulut. Namun, saksi mengaku tidak tahu apa penyebabnya. Setelah itu, suasana kembali mereda. Saksi, korban beserta temannya kembali minum bersama.
Berselang 1,5 jam, tepatnya sekitar pukul 19.30 WIB, cekcok mulut kembali terjadi. Kejadian ini pun dilerai oleh petugas keamanan kampus. Berdasarkan keterangan EFW, dia memapah korban ke arah pintu keluar kampus. Begitu sampai di pintu keluar, EFW meninggalkan korban, karena mengira dia akan mengambil sepeda motornya untuk pulang.
Namun, pada saat EFW kembali ke arah saung, ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motornya. Melainkan ke arah pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar, sampai akhirnya korban terjatuh bersama dengan pagar ke arah depan. Korban kemudian diangkat oleh seseorang yang tidak dikenal oleh EFW. Saat itu, wajah dan hidung korban mengeluarkan darah.
“Kemudian dibawa ke IGD RS UKI Cawang Jakarta Timur.”
Annisa Febiola, Ricky Juliansyah, Dede Leni Mardianti, Ninis Chairunnisa, Anwar Siswadi, M.A Murtadho, dan David Priyasidarta berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Catatan Redaksi: Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri:
Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.
Bisa konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.
Selain Dinkes DKI, Anda juga dapat menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:
Yayasan Pulih: (021) 78842580.
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293