Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bareskrim Polri bersama Polda Metro Jaya telah mengecek tempat kejadian perkara ihwal dugaan teror kepala babi di kantor Tempo. Kepolisian mengumpulkan informasi dengan mengecek kamera pengawas di kantor tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Polri telah melakukan langkah awal penyelidikan untuk mengumpulkan informasi dan keterangan yang diperlukan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko, melalui keterangan tertulisnya, Ahad, 23 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Truno menyebut, penyelidikan ini menindaklanjuti laporan media Tempo soal dugaan tindak pidana ancaman kekerasan dan upaya menghalang-halangi kerja jurnalistik. Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra bersama Komite Keselamatan Jurnalis mengadukan insiden teror kepala babi itu ke Bareskrim Polri pada Jumat, 21 Maret 2025.
Menurut Truno, teror ini masih dalam tahap penyelidikan oleh kepolisian. Dia mengatakan bahwa penyidik masih mengumpulkan sejumlah bahan untuk menjadi barang bukti untuk proses selanjutnya. "Rencana tindak lanjut meliputi klarifikasi terhadap saksi serta pelaksanaan kelengkapan administrasi syarat formil penyelidikan," ucap Truno.
Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra menilai teror kepala babi adalah ancaman serius, tidak hanya bagi Tempo sebagai institusi media, tetapi juga terhadap profesi jurnalis dan kebebasan pers di Indonesia.
“Ini bukan semata-mata soal Tempo. Hari ini bisa saja Tempo, tetapi ke depannya kita semua sebagai jurnalis bisa terancam dan negara harus hadir memberikan perlindungan,” ujar Setri kepada wartawan usai melaporkan kasus ini ke Bareskrim, Jumat, 21 Maret 2025.
Setri mengatakan pengusutan aksi teror ini akan menjadi preseden terhadap penegakan hukum atas ancaman kebebasan pers. “Saat ini masanya republik sedang tidak baik-baik saja. Dan kita harus memastikan bahwa profesi jurnalis dilindungi undang-undang. Jurnalis bekerja untuk kepentingan publik,” ujarnya.
Adapun kantor Tempo mendapat kiriman kepala babi pada Rabu, 19 Maret 2025. Kepala babi tersebut dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam. Kotak berisi kepala babi itu ditujukan kepada “Cica”. Di Tempo, Cica adalah nama panggilan Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik.
Paket tersebut diterima satuan pengamanan Tempo pada Rabu sekitar pukul 16.15 WIB. Cica baru menerima pada Kamis, 20 Maret 2025 pukul 15.00. Cica baru pulang dari liputan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran, sesama wartawan desk Politik dan host Bocor Alus. Karena mendapat informasi ada paket kiriman untuknya, ia membawa kotak kardus tersebut ke kantor.
Hussein yang membuka kotak itu. “Sudah tercium bau busuk ketika kardus dibuka,” kata Hussein.
Ia sudah curiga bahwa itu paket teror, karena tak ada sama sekali nama pengirim. Ketika styrofoam terbuka, Hussein melihat isinya kepala babi. “Baunya semakin menyengat dan terlihat masih ada darahnya,” ujar Hussein.
Hussein serta beberapa wartawan membawa kotak kardus keluar gedung. Setelah kotak kardus sudah dibuka seluruhnya, terpampang kepala babi. “Kedua telinganya terpotong,” kata Hussein.
Sehari setelah Setri melaporkan teror kepala babi ke Bareskrim, Kantor Tempo kembali menerima kiriman teror berupa kotak berisi bangkai tikus yang dipenggal. Petugas kebersihan menemukan kardus tersebut pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB.
Petugas kebersihan awalnya mengira kotak kardus yang dibungkus kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan. Namun, setelah dibuka, ditemukan enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal yang ditumpuk bersama badannya. Tidak ada tulisan apa pun di dalamnya.
Hasil pemeriksaan sementara oleh manajemen gedung menunjukkan bahwa bungkusan berisi bangkai tikus itu dilempar oleh orang tak dikenal dari luar pagar kompleks kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan, pada pukul 02.11 WIB. Petugas keamanan menduga kotak tersebut sempat mengenai mobil yang terparkir sebelum membentur aspal. Terdapat jejak baret pada mobil akibat lemparan kotak itu.
Setri mengatakan kiriman bangkai tikus makin memperjelas teror untuk redaksi Tempo. Soalnya, sebelum bangkai tikus, redaksi Tempo menerima pesan ancaman melalui media sosial melalui akun Instagram @derrynoah pada 21 Maret 2025. Pengendali akun itu menyatakan akan terus mengirimkan teror “sampai mampus kantor kalian”.
Menurut Setri, kiriman kepala babi dan tikus adalah teror terhadap kerja media dan kebebasan pers. “Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis,” katanya. “Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar tapi stop tindakan pengecut ini.”
Mabes Polri sudah membentuk tim mengusut peneror dan motifnya. Sekitar 20 polisi mendatangi kantor Tempo dan mengambil bungkusan berisi enam bangkai tikus yang dikirim Sabtu dinihari.