Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Seorang Mohan VS Masyarakat ?

Mohan Singh, 43, ditikam & rumahnya dibakar oleh segerombolan orang di Desa Jurong, Padangtiji, Aceh. Di tuduh sebagai rentenir. Istri Mohan menyangkal.(krim)

22 Maret 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IA dituduh sebagai rentenir, kemudian dimusuhi. Dan, Mohan Singh, 43, orang itu, suatu hari ditikam oleh sedikitnya tiga orang. Sewaktu peternak lembu dan kerbau itu hendak diangkut ke rumah sakit, sekelompok orang mengancam akan membakar mobil yang berani membawa Mohan. Akhirnya ia diangkut ke rumah sakit Sigli, ibu kota Kabupaten Pidie, dengan mobil patroli polisi. Mala petaka itu ternyata masih berlanjut. Sementara Mohan tergeletak di rumah sakit, esok malamnya -- Kamis dua pekan lalu segerombolan orang bertopeng mendatangi rumahnya di Desa Jurong. Istri dan keempat anak Mohan dilempari batu dan lembing. Penyerang yang lain menyulutkan api, membakar rumah Mohan. Dua jam kemudian, petugas Kodim, Pom ABRI, dan polisi yang dilapori datang. Namun, para penyerang telah menghilang, dan rumah Mohan tinggal kerangka. Masih untung, istri dan anak-anak Mohan bisa lolos dari bahaya. Tampaknya, perkara ini bukan sekadar tindak kriminal biasa. Sehari setelah kejadian, muspida Kabupaten Pidie merasa perlu mengadakan tatap muka, khususnya dengan pemuka masyarakat Padangtiji. Pertemuan itu mengimbau agar masyarakat tidak main hakim sendiri. Menurut A. Rasyad, Camat Padangtiji, warga India yang sudah seperempat abad menetap di Padangtiji itu suka membungakan uang -- dengan bunga 20% per bulan. Dia juga dikatakan tak bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat sekeliling. Syamaun, Kepala Desa, menambahkan, "Dia itu jahat. Masa saya dituduh mencuri lembu miliknya," ujarnya kepada Makmun Al Mujahid dari TEMPO pekan lalu. Soal rentenir itu, "Tidak benar kalau dia dikatakan suka membungakan uang," ujar Nimo, istri Mohan, yang sudah WNI. Menurut sementara penduduk, Mohan memang tidak seburuk yang digambarkan. "Dia sudah mahir berbahasa Aceh dan tak ada masalah dengan penduduk. Dia, antara lain, suka membawakan makanan bagi yang puasa Ramadan," ujar sebuah sumber. Beberapa pelapor yang menyatakan Mohan suka membungakan uang, menurut Nimo, justru adalah orang-orang yang selama ini dicurigai pernah mencuri ternak mereka. Entahlah. Yang jelas, aparat keamanan sangat berhati-hati menangani kasus ini. Baru seorang yang sudah diperiksa dan ditahan. Dia adalah anggota polisi yang menyaksikan Mohan ditikam, dan tak berbuat apa-apa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus