Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara mendapatkan bahan-bahan untuk merakit bom dengan membelinya di toko kimia setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka beli bahannya di toko kimia di sana (Kota Sibolga), kemudian dirakit sendiri, diaduk sendiri, jadi bom," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo.
Ketiga terduga teroris yang telah ditangkap itu adalah Husain alias Abu Hamzah, Ameng alias AK dan Ogel alias P.
Dalam penggeledahan di rumah ketiga terduga teroris, polisi menemukan total 300 kilogram bahan peledak. Dedi menuturkan, di rumah Abu Hamzah lah yang menyimpan banyak bahan peledak. "Sampai ada 100 kilogram bubuk bahan peledak," kata dia.
Selain itu, polisi menemukan 15 bom rakitan di kediaman Abu Hamzah. Sementara di rumah Asmir Khoir, petugas menemukan satu bom rompi dan kardus berisi bahan peledak, di mana bahan peledak itu disimpan rapi di tempat khusus yang disemen.
Dedi menyebut Abu Hamzah merupakan salah satu anggota jaringan JAD yang memiliki kemampuan merakit bom dan mempengaruhi rekan-rekannya di kelompok tersebut.
Namun, puluhan bom tersebut, kata Dedi tidak mungkin dirakit sendiri. Untuk mengetahui hal tersebut, pihak kepolisian terus melakukan pengembangan terhadap pengungkapan peristiwa dan jaringan teroris itu.
"Tidak sendiri, tidak mungkin sendiri karena merakit bom itu apalagi dalam jumlah banyak tidak mungkin sendiri. Pasti dia dibantu temannya yang saat ini kami lakukan pengembangan kembali," ujar Dedi.
Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris bernama Husain alias Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara. Penangkapan itu terjadi pada Selasa, 12 Maret 2019 sekitar pukul 14.23 WIB.
Tim Densus 88 Antiteror membawa Husain ke rumahnya untuk melakukan penggeledahan. Namun, saat digeledah, bom meledak. Ledakan itu rupanya dilakukan oleh istri Husain. Ia meledakkan diri bersama dua anaknya di rumah.