Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Satu korban tewas akibat tertimpa beton penyangga tower di Kavling Bumi Indah, Desa Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, hingga kini belum dievakuasi. Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari mengatakan evakuasi baru bisa dilakukan setelah pembongkaran tower .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Desiana mengatakan kondisi korban meninggal terjepit beton yang roboh. Robohnya beton penyangga membuat posisi tower saat ini tidak stabil sehingga perlu kehati-hatian dalam melakukan tindakan. "Kalau kami ambil korbannya, dudukannya tower bisa berisiko roboh," kata Desiana di lokasi, Senin malam, 27 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan langkah terbaik agar korban bisa dievakuasi adalah dengan melakukan pembongkaran pada tower tersebut. Oleh karenanya, tim SAR telah berkoordinasi dengan vendor pemilik tower untuk membongkarnya terlebih dahulu.
"Jadi kami setelah selesai tower tersebut dibongkar baru kami evakuasi korban yang tertimpa beton di bawah menara itu," ujarnya.
Desiana memperkirakan proses pembongkaran akan memakan waktu enam-delapan jam. Sebagai upaya mengantisipasi robohnya tower saat pembongkaran, tim SAR gabungan juga telah menyiapkan alat berat crane.
"Tadi kami lihat juga dari vendor sudah menyiapkan beberapa tali-temali yang untuk menguatkan dan mengikat ya. Supaya nanti pas bongkar tidak ada risiko roboh," katanya.
Selain korban tewas, insiden ini juga mengakibatkan lima orang luka-luka. Kelima korban luka kini telah dievakuasi ke rumah sakit dan masih menjalani perawatan intensif.
Kondisi tower yang tidak stabil akibat robohnya beton penyangga membuat sejumlah warga sekitar juga harus dievakuasi. Ketua RT 08 setempat Listy mengatakan hingga kini kurang lebih 30 kepala keluarga sudah meninggalkan rumahnya dan berpindah ke tempat yang lebih aman. “30 KK (mengingat). Kalau misalnya dikali suami, istri, anak, ya bisa sampai seratusan jiwa,” ujar Listy.
Pilihan Editor: Kata CPIB Ihwal Penangkapan Paulus Tannos di Singapura