Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Vonis berat kebrutalan

7 remaja merampok dan memperkosa Erny di atas mikrolet jurusan Tanjungkarang-Telukbetung yang sedang berjalan. PN Tanjungkarang menghukum 9 dan 16 tahun penjara. Seorang tersangka masih buron.

24 Maret 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENJAHAT benar-benar semakin brutal. Bayangkan, setelah merampas dompet dan jam tangan Erny, mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Tanjungkarang, Lampung, enam penjahat tega memperkosa gadis itu beramai-ramai. Kurang ajarnya, perkosaan itu dilakukan di atas mikrolet jurusan Tanjungkarang-Telukbetung, Lampung, yang tengah berjalan, dan disaksikan oleh penumpang-penumpang lain di kendaraan itu. Tindakan penjahat itu, Kamis pekan lalu, diganjar setimpal oleh hakim Pengadilan Negeri Tanjungkarang. Lima orang pelaku yang berusia 15-19 tahun divonis hakim 16 tahun penjara. "Moral mereka sudah payah untuk diperbaiki," kata ketua majelis itu, Mahdi. Hanya terdakwa Bahruddin yang kena 9 tahun penjara -- seorang tersangka lagi masih buron. "Bahruddin tak melakukan perkosaan, dan dia masih dapat diperbaiki," alasan hakim. Sabtu malam, akhir Oktober tahun lalu, sebuah mikrolet meluncur dari arah Tanjungkarang menuju ke jurusan Telukbetung. Selain sopir dan kernet mikrolet itu berisi lima penumpang di antaranya seorang wanita, ya Erny itu. Di perjalanan mikrolet itu disetop tujuh orang pemuda yang kemudian naik sebagai penumpang biasa. Ketika mikrolet itu meneruskan perjalanan, tiba-tiba salah seorang pemuda itu menyodok lampu mikrolet hingga pecah. Suasana di dalam mikrolet pun jadi gelap dan kacau. Ketika itulah serentak ketujuh orang itu menodongkan celurit, golok, dan belati ke arah para penumpang. Salah seorang lagi menempelkan celuritnya ke leher sopir, sambil memerintahkan agar mobil berjalan ke arah Panjang. Mereka ternyata tak main-main. Salah seorang dari mereka, Dede Ahmad, segera menusukkan belatinya ketika dua penumpang mencoba membuat gerakan mencurigakan. Akibatnya, Sanusi dan Darwan penumpang mikrolet itu, terluka di bagian lutut dan punggung kanannya. Setelah itu, tak ada lagi penumpang yang berkutik. Mereka pun segera menjarah semua barang dan uang milik penumpang dan sopir. Mereka berhasil merampas uang kontan Rp 14.000 dan tiga buah jam tangan. Tapi semua itu, rupanya, belum cukup. Salah seorang dari komplotan itu, Taufik Hidayat, 19 tahun, mulai tertarik ke Erny yang duduk di bagian depan. Ia langsung merapatkan badannya, mulai menggerayangi dan menciumi tubuh gadis molek itu. Tak lama kemudian ia menarik risleting celana panjang gadis itu dan melorotkan celana dalamnya. Tentu saja Erny berontak dan meronta-ronta. Tapi teman-teman Taufik menarik rambut Erny dari ke belakang. Di bawah todongan golok, Erny terpaksa pasrah diperkosa di atas tempat duduknya. Setelah Taufik puas, lalu keenam temannya membopong gadis itu ke belakang. Di lantai belakang mobil, gadis itu mereka telentangkan. Seperti adegan film biru saja, mereka memperkosa Erny ramai-ramai di saat mobil menderu itu dan disaksikan empat penumpang lain. Begitu puas, sambil membawa celana panjang Erny, mereka berloncatan turun dari mikrolet. Mereka meninggalkan Erny dalam keadaan telanjang bulat dan tak sadarkan diri. Sopir, yang tak tega melihat keadaan mahasiswi itu, mencopot bajunya dan menutupkannya ke tubuh gadis itu. Di persidangan keenam tersangka mengakui perbuatannya -- seorang lagi belum tertangkap. Dan hakim ternyata cukup berani menjatuhkan hukuman setimpal. Vonis yang pantas untuk kebrutalan itu. GT, Effendy Saat (Lampung)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus