Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Depok - Pelaku usaha dan warga di sekitar Jalan Raya Nusantara, Kota Depok, Jawa Barat berharap pemerintah kota tidak lagi memberlakukan kebijakan Sistem Satu Arah (SSA).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemilik toko perabot di Jalan Nusantara, Jalilun Tarmizi, 36 tahun, mengatakan pemberlakuan sistem satu arah membuat tokonya sepi pembeli dan berimbas pada omzet yang turun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Orang dari Sawangan atau Pancoran Mas malas putar lewat perumahan, lebih pilih ke tempat lain, padahal langganan saya banyak dari sana," tutur Jalilun.
Warga Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas ini merasa senang setelah Pemerintah Kota Depok membangun underpass Jalan Dewi Sartika karena pelanggannya kembali berdatangan dari Pancoran Mas dan Sawangan.
"SSA di Nusantara disetop jadi dua arah lagi, saya dan pemilik toko di sini bersyukur omzet kembali normal. Jadi, kami berharap agar tidak diberlakukan lagi," kata Jalilun.
Petugas keamanan di kawasan pertokoan Nusantara, Apriyanto, menuturkan sejak tidak diberlakukan SSA Jalan Nusantara kembali ramai dan aktivitas jual beli di ruko meningkat. "Parkiran juga ramai, itu, kan, tempat cari rejeki beberapa orang di sana," kata Apriyanto.
Dirinya berharap agar pihak berwenang tidak lagi memberlakukan kebijakan Sistem Satu Arah di Jalan Nusantara Raya. "Biar perputaran ekonomi di sini terus membaik, SSA jangan lagi diberlakukan," ucap dia.
Warga Jalan Wijaya, Kelurahan Depok Jaya, Fikri Halim, 42 tahun, mengatakan cukup kerepotan saat SSA diberlakukan, terutama saat mengantarkan anaknya untuk sekolah SDN Anyelir 1.
"Kalau SSA dulu harus putar lewat Situ Rawa Besar atau masuk perumahan, keluar di Ruko Ramedi, padahal kalau keluar jalan tinggal belok kiri saja," kata Fikri.
Saat diberlakukan SSA, Jalan Arif Rahman Hakim menyesuaikan waktu jam sibuk, sementara di Jalan Nusantara dan Dewi Sartika 24 jam diberlakukan.
Sementara, saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Eko Herwiyanto belum merespon telepon dan pesan singkat dari Tempo.
RICKY JULIANSYAH