Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Matching Fund' Bangun Ekosistem Pendidikan Vokasi

Dana padanan kampus vokasi sebesar Rp 180 miliar digunakan untuk pengembangan Pusat Unggulan Teknologi (PUT), hilirisasi produk riset terapan, serta start-up kampus vokasi.

21 Juni 2021 | 15.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONALMelalui Kampus Merdeka Vokasi, langkah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud-Ristek membangun ekosistem pendidikan vokasi kian terlihat. Hal itu didukung pula dengan dana padanan (matching fund) kampus vokasi yang menjadi salah satu fokus utama yang telah dirilis oleh Mendikbud-Ristek Nadiem Anwar Makarim beberapa waktu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ada dua fokus utama yang akan dirilis dalam rangka Kampus Merdeka Vokasi, yakni dana kompetitif kampus vokasi dan dana padanan kampus vokasi. Keduanya tentu merupakan dukungan dalam langkah membangun ekosistem pendidikan vokasi,” ujar Nadiem.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nadiem mengungkapkan, dana padanan kampus vokasi dengan besaran mencapai Rp 180 miliar itu dapat diperuntukkan bagi tiga program. Yakni pengembangan Pusat Unggulan Teknologi (PUT), hilirisasi produk riset terapan, serta start-up kampus vokasi yang dibangun bersama dunia kerja.

PUT yang dimaksud merupakan perwujudan nyata yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan implementasi pendidikan vokasi melalui teaching factory dan teaching industry, baik yang sudah ada atau sudah dirintis.

Matching fund tersebut merupakan perwujudan nyata dari implementasi pendidikan vokasi yang lebih mengarah pada riset terapan. “Sehingga, tidak hanya publikasi produk yang dipamerkan dalam workshop, tapi produk yang jadi harus dihilirkan ke masyarakat, bahkan ke pasar maupun industri,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto .

Untuk itu, perguruan tinggi yang ditetapkan mendapat dana padanan akan memiliki tambahan pembiayaan sebagai modal dalam mengembangkan riset terapan tersebut. Besaran dana yang diperoleh, yakni mencapai maksimum Rp 3 miliar per usulan proposal dengan proporsi pendanaan 3:1 antara Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi dengan dunia kerja.

Sebab itu, kolaborasi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan yang berkaitan dengan pendidikan vokasi ini menjadi penting untuk terjalin dengan baik. Pasalnya, kekuatan program Kampus Merdeka Vokasi adalah penguatan satuan pendidikan vokasi yang mengundang pelibatan yang komprehensif menyeluruh dan mendalam dari industri serta dunia kerja.

“Dana padanan atau matching fund yang menjadi salah satu fokus dalam Kampus Merdeka Vokasi ini juga sekaligus menjadi akselerator bagi perguruan tinggi vokasi untuk mencapai target kinerja utama dengan melakukan kolaborasi melalui ‘link and match’ dengan industri, civitas akademik, dan pendidikan tinggi, serta seluruh stakeholder pendidikan vokasi,” kata Wikan.

Alhasil, dengan pelbagai upaya tersebut diharapkan agar luaran yang dihasilkan adalah lulusan-lulusan kompeten yang mudah terserap di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA), atau bahkan menjadi wirausaha yang mampu membuka lapangan pekerjaan. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus