Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Tenaga Ahli Menteri Dalam Negeri, Suhajar Diantoro, menekankan pentingnya tiga kunci untuk memastikan keberhasilan program Learning Management System (LMS) Pamong Desa yang baru saja diluncurkan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menyebutkan, dukungan pemerintah daerah, akses internet yang merata, dan partisipasi aktif aparatur desa adalah kunci utama dalam implementasi program ini. Pemerintah daerah memiliki peran penting untuk mendorong penggunaan LMS oleh aparatur desa di wilayahnya masing-masing. Terutama di daerah terpencil, komitmen pemerintah daerah diperlukan untuk memfasilitasi pelatihan berbasis digital ini. "Tanpa dukungan dari pemerintah daerah, pemanfaatan LMS sulit menjangkau desa-desa yang membutuhkan peningkatan kapasitas," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Faktor kedua adalah akses internet yang memadai. Program LMS Pamong Desa dirancang berbasis digital, sehingga keberhasilannya sangat bergantung pada infrastruktur internet yang tersedia di desa-desa. Suhajar mengakui bahwa masih banyak wilayah di Indonesia yang belum memiliki akses internet memadai, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ia mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran guna memperbaiki jaringan internet hingga ke tingkat desa, agar tidak ada aparatur yang tertinggal dalam proses pembelajaran.
Kunci ketiga adalah partisipasi aktif dari aparatur desa. Suhajar menekankan, LMS hanya akan efektif jika aparatur desa benar-benar terlibat dan berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas mereka melalui pelatihan. "Pamong desa adalah ujung tombak pembangunan di desa. Partisipasi aktif mereka dalam memanfaatkan LMS ini akan menentukan keberhasilan program secara keseluruhan," katanya.
Ketiga faktor tersebut mencerminkan strategi pemerintah dalam menghadapi tantangan geografis dan infrastruktur Indonesia yang beragam. Dukungan pemerintah daerah, akses internet yang kuat, dan keterlibatan aktif aparatur desa menjadi langkah penting untuk memastikan transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan desa berjalan sesuai harapan. Dengan pendekatan ini, LMS Pamong Desa diharapkan menjadi fondasi untuk menciptakan desa-desa yang lebih mandiri dan inovatif.
Untuk mendukung keberhasilan program ini, LMS Pamong Desa menyediakan berbagai fitur yang memudahkan aparatur desa dalam proses belajar, termasuk modul pelatihan interaktif dan fitur sertifikasi. Dengan fleksibilitas belajar kapan saja dan di mana saja, LMS diharapkan dapat menjawab kebutuhan peningkatan kapasitas aparatur desa secara praktis dan efisien. (*)