Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

116 Warga Palestina Tewas Dibantai Israel sejak Gencatan Senjata di Gaza

Lebih dari 490 warga Palestina terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak kesepakatan gencatan senjata berlaku pada 19 Januari

3 Maret 2025 | 07.00 WIB

Kegembiraan tahanan Palestina setelah dibebaskan dari penjara Israel yang merupakan bagian dari pertukaran sandera-tahanan dan kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 27 Februari 2025. REUTERS/Hatem Khaled
Perbesar
Kegembiraan tahanan Palestina setelah dibebaskan dari penjara Israel yang merupakan bagian dari pertukaran sandera-tahanan dan kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 27 Februari 2025. REUTERS/Hatem Khaled

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya empat warga Palestina tewas oleh tembakan tentara Israel di Gaza pada Ahad 2 Maret 2025, sehingga jumlah korban sejak gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan pada Januari menjadi 116, orang kata Kementerian Kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah pernyataan kementerian seperti dilansir Anadolu menambahkan bahwa enam warga Palestina lain terluka dalam serangan Israel di beberapa daerah di seluruh daerah kantong itu. Menyebabkan jumlah korban luka menjadi lebih dari 490 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Seorang sumber medis mengatakan pada Ahad pagi bahwa seorang wanita tewas dan dua orang terluka dalam serangan pesawat tanpa awak Israel di lingkungan Al-Farahin di timur Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

Seorang warga Palestina lainnya tewas dan dua lainnya terluka oleh tembakan penembak jitu Israel di Rafah, juga di Gaza selatan. Sementara dua orang lagi kehilangan nyawa mereka dalam serangan pesawat tanpa awak di kota utara Beit Hanoun.

Tentara Israel mengklaim bahwa serangan itu menargetkan tersangka yang diduga beroperasi di dekat pasukannya.

Fase enam minggu pertama dari perjanjian gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 19 Januari, secara resmi berakhir pada tengah malam pada Sabtu lalu. Namun, Israel menolak untuk bergerak maju ke fase kedua kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha memperpanjang fase pertukaran awal untuk mengamankan pembebasan sebanyak mungkin tawanan Israel tanpa menawarkan imbalan apa pun atau memenuhi kewajiban militer dan kemanusiaan dari perjanjian tersebut.

Hamas telah menolak untuk melanjutkan dalam kondisi ini. Mereka bersikeras agar Israel mematuhi persyaratan gencatan senjata dan segera memulai negosiasi untuk fase kedua, yang mencakup penarikan penuh Israel dari Gaza dan penghentian total perang.

Perjanjian gencatan senjata telah menghentikan perang genosida Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 48.380 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan wilayah itu dalam reruntuhan.

November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) karena perangnya di daerah kantong tersebut.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus