Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengumumkan telah mengantongi surat perintah dari pengadilan untuk memblokir dua perusahaan senjata agar tidak membahayakan masyarakat setelah kedapatan menjual perangkat secara ilegal untuk mengubah senapan AR-15 menjadi senapan mesin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hakim distrik Nina Morrison di Brooklyn pada Rabu, 25 Januari 2023 menerbitkan sebuah surat penahanan sementara terhadap dua perusahaan bernama Rare Breed Triggers dan Rare Firearms serta pemilik perusahaan itu Lawrence DeMonico dan Kevin Maxwell.
Ilustrasi Impor Senjata. REUTERS/Eduardo Munoz
Kementerian Kehakiman Amerika dalam sebuah gugatan sipil menyatakan Rare Breed telah menjual sejumlah peralatan yang diketahui sebagai FRT-15s yang dirancang dan ditujukan untuk mengkonversikan senapan semiotomatis AR-15 menjadi senapan mesin.
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menyatakan senapan ini pada akhirnya terkualifikasi sebagai senapan mesin di bawah hukum federal dan tidak berhak mendapat pengecualian untuk penjualannya. Kementerian juga keberatan dengan penjualan Wide Open Triggers yang dilakukan Rare Breed yang juga dirancang agar sesuai dengan AR-15. Bukan hanya itu Rare Breed tidak memenuhi tuntutan biro alkohol, tembakau, senjata api dan bahan peledak untuk menghentikan penjualan produk-produk tersebut.
Rare Breed beroperasi di Fargo, North Dakota dan menurut dokumen pengadilan Maxwell juga menjabat sebagai konsul jenderal. Tergugat dalam kasus ini belum mau berkomentar.
Senapan AR-15 telah banyak digunakan di kejadian penembakan massal. Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan Kementerian Kehakiman akan melakukan apapun untuk melindungi rakyat Amerika dari kejahatan senjata api dan menuntut pertanggung jawaban oknum yang telah memenuhi masyarakat Amerika dengan senjata ilegal.
Sumber : Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini