Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vatikan dalam keterangan pers pada Senin pagi, 24 Februari 2025, memastikan meski kondisi Paus Fransiskus masih kritis, namun dia bisa tidur dan istirahat dengan tenang. Paus Fransiskus saat ini sedang berjuang melawan penyakit pneumonia ganda atau pneumonia bilateral yang menyerang kedua paru-parunya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kemarin malam segalanya berjalan mulus. Paus Fransiskus bisa tidur dan istirahat,” demikian keterangan Vatikan, tanpa memberikan detail lebih lanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paus Fransiskus, 88 tahun, dilarikan ke Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia, pada 14 Februari 2025, setelah mengalami sesak nafas selama beberapa hari. Dia lalu didiagnosa mengalami pneumonia di kedua paru-parunya.
Vatikan menggambarkan kondisi Paus asal Argentina itu, kritis. Fungsi ginjalnya sudah mulai berkurang sedikit setelah dua hari kritis. Pada Sabtu, 22 Februari 2025, Paus Fransiskus menerima dua kantong transfusi darah setelah mengalami krisis pernafasan. Kondisi kesehatannya sampai berita ini diturunkan Reuters, masih dalam pemantauan dokter.
Pneumonia ganda adalah sebuah penyakit serius yang membuat paru-paru terasa terbakar hingga menyebabkan luka parut pada organ tersebut. Penyakit ini membuat pasien sulit bernafas. Vatikan menggambarkan infeksi yang dialami Paus Fransiskus cukup komplek. Penyakit pneumonia ganda yang dialaminya disebabkan dua atau lebih mikro-organisme.
Paus Fransiskus diangkat menjadi pemimpin umat Katolik dunia pada 2013. Dalam dua tahun terakhir, dia sudah sering mengalami masalah kesehatan, terutama infeksi paru. Ketika masih muda, dia pernah mengalami radang selaput dada sehingga sebagian paru-parunya harus dipotong.
Pada Sabtu saat Vatikan mengumumkan kondisi Paus Fransiskus kritis, masyarakat di penjuru Amerika Latin mengirimkan doa untuk kesembuhan Paus Fransiskus. Umat Katolik dari Mesiko sampai Argentina serta yang ada di kawasan Atlantik menghadiri misa, menyalakan lilin dan berdoa secara individu agar Paus Fransiskus lekas bugar.
Doa kesembuhan juga dipanjatkan keuskupan agung di Roma. Ini sudah dua kali berturut-turut Paus Fransiskus tidak memimpin misa Minggu di gereja Basilica di Vatikan karena kondisi kesehatannya.