Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

4 Kecelakaan Pesawat di Akhir 2024, Tragedi Jeju Air yang Paling Besar

Sejumlah kecelakaan pesawat terjadi di berbagai belahan negara di dunia pada akhir 2024, terbaru insiden Jeju Air

30 Desember 2024 | 18.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 2216 sebelum mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, 29 Desember 2024. REUTERS/Lee Geun-young

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JAKARTA - Di penghujung tahun 2024, sejumlah insiden penerbangan terjadi di berbagai belahan negara di dunia. Mulai dari tergelincirnya pesawat hingga kecelakaan tragis yang merenggut banyak nyawa. Insiden-insiden ini menyoroti tantangan berkelanjutan dalam keselamatan penerbangan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecelakaan pesawat terbaru yang menghebohkan adalah tragedi Jeju Air di Korea Selatan pada Ahad, 29 Desember 2024. Kecelakaan yang terjadi di Bandara Internasional Muan itu mengakibatkan tewasnya 179 orang, termasuk penumpang beserta awak kapal yang bertugas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun sebelum itu, sejumlah kecelakaan pesawat telah terjadi di beberapa negara lain. Berikut rangkuman informasi lebih lanjut mengenai sejumlah kecelakaan pesawat di akhir 2024.

1. Pesawat Azerbaijan Jatuh di Kazakhstan

Pesawat Azerbaijan Airlines rute Azerbaijan ke Rusia pada Rabu, 25 Desember 2024, jatuh dengan 62 penumpang dan lima awak dalam burung besi itu. Otoritas Kazakhstan mengatakan ada 29 penumpang ditemukan dalam kondisi selamat, sedangkan 38 lainnya tewas.

Penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243 dari ibu kota Azerbaijan, Baku, itu terbang ratusan mil menyimpang dari rute yang dijadwalkan menuju Grozny, di wilayah Chechnya selatan Rusia sebelum jatuh. Pesawat itu jatuh di tepi seberang Laut Kaspia sekitar 3 km dari Aktau di Kazakhstan. Setidaknya 38 orang tewas dan 29 orang selamat.

Belum diketahui mengapa pesawat tersebut menyimpang ratusan mil melintasi Laut Kaspia. Sementara, dikutip dari Reuters, Badan Pengawas Penerbangan Rusia mengatakan bahwa pesawat tersebut telah memutuskan untuk mengubah rute dari tujuan aslinya di tengah kabut tebal dan peringatan lokal mengenai pesawat tanpa awak Ukraina.

Empat sumber yang mengetahui temuan awal investigasi Azerbaijan mengatakan kepada Reuters bahwa pertahanan udara Rusia secara keliru menembak jatuh pesawat itu. Foto-foto reruntuhan pesawat menunjukkan apa yang tampak seperti kerusakan akibat pecahan peluru di bagian ekor pesawat.

2. Air Canada Tergelincir di Halifax

Sebuah pesawat maskapai Air Canada terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Halifax Stanfield, Kanada setelah mengalami kerusakan pada roda pendaratan pada Sabtu, 28 Desember 2024 malam waktu setempat.

Melansir dari Antara, penerbangan pesawat Air Canada 2259 yang berangkat dari Bandara Internasional St. John’s, mengalami masalah pendaratan pada pukul 9:30 AST (0130 GMT Minggu) yang menyebabkan pesawat tergelincir dan terjadi kebakaran pada mesin

Insiden ini memicu respons cepat dari tim darurat untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang di dalam pesawat, menurut laporan beberapa media. Setelah mendarat, semua penumpang dievakuasi dan dipastikan selamat. Para penumpang kemudian dibawa ke hanggar untuk diperiksa oleh paramedis. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam insiden tersebut.

3. KLM Royal Dutch Airlines Tergelincir di Norwegia

Mengutip dari NDTV World, sebuah pesawat tujuan Amsterdam tergelincir dari landasan pacu di Bandara Oslo Torp Sandefjord di Norwegia setelah pendaratan darurat. Insiden itu terjadi pada Sabtu malam, 28 Desember 2024, ketika Boeing 737-800 yang dioperasikan KLM Royal Dutch Airlines mengalami kegagalan hidrolik tak lama setelah lepas landas dari Bandara Oslo. Hal ini mendorong kru untuk mengalihkan penerbangan ke Bandara Sandefjord.

Menurut laporan media, pesawat KLM itu membawa 176 penumpang dan enam awak. Meski sempat mengalami masalah teknis, pesawat itu mendarat dengan selamat di Bandara Sandefjord, yang terletak 110 kilometer di selatan Oslo. Namun, saat mendarat, pesawat itu tergelincir dan keluar dari landasan pacu sebelum berhenti di rumput lunak dekat landasan pacu taksi.

Rekaman video pendaratan pesawat tersebut dibagikan secara luas di media sosial. Selain itu, ada juga rekaman yang menunjukkan penumpang dievakuasi dari pesawat menggunakan tangga bergerak oleh petugas tanggap darurat yang tiba di lokasi kejadian. Seluruh 182 orang di dalam pesawat pun selamat dan tidak ada yang terluka.

Kemudian, KLM dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi insiden itu dan mengatakan bahwa saat lepas landas, terdengar suara keras yang menyebabkan pengalihan. Saat mendarat, pilot tidak dapat mengendalikan pesawat dan tergelincir serta memasuki rumput di samping landasan pacu, kata NOS dalam sebuah laporan.

4. Kecelakaan Jeju Air

Tragedi jatuhnya pesawat Jeju Air menjadi insiden penerbangan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan. Tragedi ini merenggut nyawa 179 orang, ketika pesawat mendarat dan tergelincir hingga keluar dari ujung landasan pacu kemudian meledak setelah menghantam dinding pembatas di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.

Pesawat Jeju Air yang mengangkut 175 penumpang dan enam awak ini memiliki rute penerbangan dari Thailand, Bangkok menuju Muan, Korea Selatan. Melansir dari CNA, sejumlah pejabat mengatakan pesawat milik maskapai berbiaya rendah Jeju Air itu sebelumnya diperingatkan akan adanya serangan burung oleh menara pengawas, selama upaya pendaratan pertamanya sekitar pukul 9 pagi. 

Beberapa menit kemudian, pilot mengeluarkan peringatan "mayday" dan mencoba mendarat lagi. Rekaman video yang beredar memperlihatkan pesawat dengan kecepatan tinggi dan roda pendaratan masih ditarik, mencoba mendarat dengan posisi perut. Tak lama kemudian, pesawat menghantam dinding beton pembatas dan meledak. Akibatnya, 179 dari 181 orang tewas, sementara dua orang yang berhasil selamat dari insiden tersebut menjalani perawatan intensif karena luka-luka. 

Reuters | Antara | Suci Sekarwati | Linda Lestari | Yolanda Agne | Dewi Rina Cahyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus