Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

17 Mei 2024 | 16.00 WIB

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Perbesar
Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kim Yo Jong adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyangkal telah terjadi pertukaran senjata dengan Rusia. Namun dia mengakui negaranya baru mengembangkan dan memperbaharui sistem persenjataan yang tidak akan dijual ke negara lain.     

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pembelaan Kim Yo Jong itu disampaikan lewat kantor berita Korea Utara KCNA pada Jumat, 17 Mei 2024. Amerika Serikat dan Korea Selatan menuduh Korea Utara mentransfer senjata ke Rusia yang digunakan dalam perang Ukraina yang pecah pada Februari 2022. Moskow dan Pyongyang sama-sama menyangkal tuduhan itu. Pada tahun lalu, kedua negara berjanji memperdalam hubungan militer.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hubungan Korea Utara dan dan Rusia menguat secara dramatis setelah Kim Jong Un kunjungan kerja ke Negeri Beruang Merah itu pada September 2023. Dia melakukan sebuah rapat besar dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Kim Yo Jong mengatakan kesepakatan senjata antara Pyongyang-Moskow tidak boleh diinterpretasikan atau dievaluasi oleh siapapun. Taktik senjata Korea Utara seperti peluncur roket dan rudal yang baru-baru ini dipamerkan, bukan untuk ekspor namun untuk mempertahankan diri dari serangan Korea Selatan.Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang karena konflik kedua negara pada 1950 – 1953, berakhir lewat sebuah gencatan senjata, bukan lewat sebuah pakta.   

Surat kabar dari Korea Selatan Dong-A Ilbo mewartakan pada Jumat, 17 Mei 2024, dalam sebulan terakhir Korea Utara mengerahkan ribuan tentara serta peralatan tempur berat seperti eksavator, menyebar ranjau, memasang kawat berduri serta membangun pos-pos penjata disepanjang perbatasannya dengan Korea Selatan. Informasi itu diperoleh lewat sejumlah sumber di pemerintah.   

Kementerian Pertahanan Korea Selatan meyatakan pihaknya terus memantau aktivitas militer Korea Utara, namun menolak menjelaskan lebih detail demi keamanan tentara-tentara Korea Selatan. 

Sementara itu, Amerika Serikat pada Kamis, 16 Mei 2024, mengumumkan baru saja menjatuhkan sanksi baru pada dua individu warga negara Rusia dan tiga perusahaan asal Rusia karena memfasilitasi transfer senjata antara Rusia dan Korea Utara, di antaranya rudal balistik yang digunakan dalam perang Ukraina  

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus