Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Penerbangan Sipil Filipina (CAAP) pada Jumat 7 Februari 2025 mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kecelakaan pesawat yang menewaskan satu tentara AS dan tiga kontraktor Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) di Maguindanao del Sur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"CAAP bekerja sama erat dengan otoritas setempat untuk menentukan penyebab insiden tersebut," katanya dalam sebuah rilis pernyataan seperti dilansir PNA dan dikutip Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kecelakaan tersebut terjadi pada pesawat Beechcraft King Air 300 dengan nomor registrasi N349CA yang berangkat dari Cebu dan sedang dalam perjalanan menuju Kota Cotabato saat jatuh.
Pesawat sewaan militer AS itu jatuh di Barangay Malatimon, Kota Ampatuan pada Kamis.
"Penerbangan tersebut merupakan misi rutin aktivitas kerja sama keamanan AS-Filipina," kata CAAP tanpa merinci lebih lanjut.
Sementara itu, Kepolisian Nasional Filipina, melalui Kantor Polisi Daerah Otonomi Bangsamoro (PRO BARMM), mengatakan pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap upaya CAAP, termasuk untuk mengamankan lokasi kecelakaan dan membantu operasi pencarian, penyelamatan, dan pemulihan sesuai kebutuhan.
"Kami menegaskan bahwa Otoritas Penerbangan Sipil Filipina (CAAP) adalah badan utama yang memimpin penyelidikan atas insiden ini," kata polisi dalam sebuah pernyataan pada Jumat.
"Kami meminta masyarakat untuk menahan diri dari spekulasi dan membiarkan otoritas yang tepat untuk melakukan penyelidikan mereka," ujar polisi.
Polisi mengatakan tetap berkomitmen untuk memastikan keselamatan publik dan membantu semua upaya yang diperlukan terkait dengan insiden tersebut.
Pilihan Editor: Pesawat Militer AS Jatuh hingga Terbelah Dua di Filipina