Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bendera nasional Qatar berwarna merah marun dengan warna putih bergerigi lebar yang memiliki sembilan titik. Negara tersebut mengadopsi bendera tersebut sesaat sebelum deklarasi kemerdekaan dari Inggris pada 1971.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bendera Qatar memiliki kemiripan dengan bendera Bahrain, bedanya bendera Bahrain memiliki lima titik dan berwarna merah, bukan merah marun. Bendera Qatar juga merupakan satu-satunya bendera yang lebarnya dua kali tingginya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bendera Negara Qatar disebut Al Adaam. Bendera ini merupakan simbol martabat dan persatuan bagi masyarakat Qatar. Di dalamnya terkandung martabat dan antusiasme mereka, sambil menginspirasi kekaguman akan kekayaan sejarah dan kemuliaan masyarakat setempat. Menjadi menghubungkan masa lalu mereka dengan masa kini, menanamkan rasa kesetiaan dan menjadi bagian dari negara besar.
Makna Filosofi Bendera Qatar
Disarikan dari colonialflag.com, warna putih bendera Qatar mencerminkan simbol perdamaian yang diakui secara internasional. Warna merah marun melambangkan pertumpahan darah selama beberapa perang yang dialami Qatar, khususnya pada paruh kedua abad ke-19.
Warna merah marun di benderanya mewakili warna panji sang pendiri, Sheikh Jassim bin Mohammed bin Thani. Asal usul bendera Qatar berasal dari pemukim awal Zaman Perunggu yang mendirikan pabrik yang memproduksi pewarna ungu-merah dari spesies kerang tertentu di Jezirat bin Ghannam, dekat Kepulauan Al Khor. Saat terkena sinar matahari, pewarna ungu ini akan berubah menjadi warna merah marun. Pewarna itu diekspor ke negara lain dan digunakan untuk membuat pakaian ritual dan upacara untuk raja, kaisar, dan bangsawan lainnya.
Dilansir dari edarabia.com, sebelum 1851, setiap suku Qatar memiliki bendera yang mereka namakan sendiri. Mereka menggunakannya untuk festival, perayaan, dan peperangan. Namun, pada 1851, Syekh Jasim bin Thani berusaha menyatukan semua suku di bawah satu bendera. Pendiri Qatar modern memilih untuk mengadopsi bendera ungu.
Perjanjian Perlindungan Anglo Qatar pada1916 membawa Qatar di bawah British Trucial System sebagai anggota ke-9. Negara lain termasuk Dubai, Sharjah, Fujairah Ajman, Abu Dhabi, Ras al- Khaimah, Uni Emirat Arab dan Bahrain. Sejalan dengan perjanjian ini, Inggris memutuskan bahwa Qatar memerlukan bendera pada tahun 1932. Mereka mengusulkan bendera merah dengan sembilan titik untuk menandai Qatar sebagai anggota ke-9.
Qatar menolak warna merah dan memilih bendera merah marun untuk melambangkan kebanggaan dalam sejarahnya. Mereka menyimpan sembilan titik dan menambahkan berlian yang memiliki warna merah marun untuk memisahkan setiap titik. Latar belakangnya juga bertuliskan nama Qatar dengan warna putih.
Pada 1960, Syekh Ali bin Abdullah Al Thani, penguasa saat itu, melakukan perubahan pada bendera. Dia menyimpan warna merah marun dan ujung bergerigi. Dia menyingkirkan kata Qatar dan berlian. Sejak itu, bendera ini menjadi bendera resmi Qatar.
ANNISA FIRDAUSI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.