Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Antony Blinken kembali menegaskan sikap Amerika soal sengketa kepemilikan Pulau Senkaku antara Cina dan Jepang. Dalam hal ini, Blinken memastikan Amerika akan berada di pihak Jepang.
"Menteri Blinken memastikan bahwa Senkaku berada di wilayah kedaulatan Jepang dan masuk dalam cakupan Pasal 5 dari Kesepakatan Keamanan Amerika-Jepang," ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Ned Price, Kamis, 11 Februari 2021.
Ned Price melanjutkan, Amerika juga khawatir aktivitas Cina di sekitar Pulau Senkaku akan mengalami eskalasi ke depannya. Sebab, belum lama ini, Cina mengesahkan aturan baru yang intinya memperbolehkan penjaga pantainya menembak kapal yang masuk ke wilayah perairan Cina.
Jika Cina serius mengaplikasikan aturan baru itu, kata Price, maka mereka bisa menyerang siapapun yang mendekat ke Senkaku. Oleh karenanya, perlu ditegaskan kembali bahwa Senkaku adalah bagian dari Jepang agar penjaga pantai Cina tidak sembarangan menyerang kapal-kapal di sana.
"Kami khawatir akan aktivitas Cina di sekitar Senkaku seiring dengan diberlakukannya aturan baru tentang penjaga pantai mereka," ujar Ned Price menegaskan.
Pulau Senkaku atau Diaoyu di Laut Cina Selatan. REUTERS/Chris Meyers
Pernyataan Antony Blinken itu senada dengan pernyataan Presiden Amerika Joe Biden. Sebelumnya, Joe Biden menegaskan bahwa dirinya telah menyuarakan kekhawatirannya soal aktivitas Cina di Indo-Pasifik kepada Presiden Xi Jinping. Hal itu termasuk sengketa Pulau Senkaku di Jepang. Respon Xi Jinping belum diketahui.
Untuk mengantisipasi berbagai langkah Cina ke depannya, Joe Biden mengaku telah memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk membuat strategi soal tantangan dari negeri tirai bambu itu. Hal itu mulai dari soal intelijen, teknologi, hingga pengaruh Amerika di Cina.
Beberapa tahun terakhir, Cina memang aktif mengklaim berbagai wilayah perairan dan pulau yang berada di kawasan Indo-Pasifik. Pulau Senkaku adalah salah satunya, yang terletak di Laut Cina Timur dan disebut Cina sebagai Diaoyu.
Selain Pulau Senkaku di Jepang, Cina juga mengklaim Laut Cina Selatan sebagai miliknya. Hal itu membuat mereka berurusan dengan berbagai negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Untuk memperkuat pengaruhnya, mereka kemudian membangun pulau buatan di Paracel dan Spratley yang juga dilengkapi dengan berbagai alutsista.
Baca juga: Joe Biden Telepon Xi Jinping, Ini Isi Pembicaraan Mereka
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini