Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menggandakan jumlah pasukannya di Suriah sebagai bagian dari operasi melawan kelompok militan ISIS menjadi sekitar 2.000 orang pada awal tahun ini, klaim Pentagon pada Kamis seperti dilansir Channel NewsAsia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Washington selama bertahun-tahun menyatakan pihaknya menempatkan sekitar 900 personel militer di Suriah sebagai bagian dari upaya internasional melawan kelompok jihad tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ISIS sempat merebut sebagian besar wilayah di sana dan di negara tetangga Irak sebelum dikalahkan oleh pasukan lokal yang didukung oleh kampanye udara pimpinan AS.
“Namun saat ini terdapat sekitar 2.000 tentara AS di Suriah"dan setidaknya sudah ada selama beberapa bulan,” kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder mengakui kepada wartawan, dan mengklaim bahwa dia baru saja menerima jumlah terbaru.
“Jumlah tambahan tersebut… dianggap sebagai pasukan sementara yang berada di sana untuk mendukung misi D-ISIS, untuk mendukung pasukan yang dikerahkan di sana dalam jangka panjang,” kata Ryder, mengacu pada misi untuk mengalahkan ISIS.
Washington – yang juga menyatakan memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak – selama bertahun-tahun telah melakukan serangan dan penggerebekan secara berkala untuk membantu mencegah kebangkitan kelompok militan ISIS.
Namun, mereka telah meningkatkan serangan sejak jatuhnya pemerintahan Bashar al Assad awal bulan ini. Mereka menyerang daerah-daerah yang sebelumnya dilindungi oleh pertahanan udara Suriah dan Rusia sebelum serangan kilat oleh pemberontak yang kini menguasai negara tersebut.
Pada 8 Desember – hari dimana pemberontak merebut ibu kota Damaskus – Washington mengumumkan serangan terhadap lebih dari 75 sasaran ISIS. Menurut Komando Pusat AS (CENTCOM) bertujuan untuk memastikan mereka “tidak berusaha mengambil keuntungan dari situasi saat ini untuk membangun kembali Suriah tengah."
Dan pada Senin, CENTCOM mengatakan pasukan AS membunuh 12 militan dari kelompok tersebut dalam serangan yang dikatakan dilakukan “di wilayah bekas rezim dan wilayah yang dikuasai Rusia”.
Pilihan Editor: Putin Akui Rusia Evakuasi 4.000 "Pejuang Iran" dari Suriah