Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amnesty Internasional cabang Timur Tengah dan Afrika Utara (Amnesty MENA) pada Rabu, 1 November 2023, menyerukan embargo pengiriman senjata baik ke Israel maupun ke Hamas demi melindungi warga sipil di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami telah menyerukan sebuah embargo senjata kepada seluruh pihak yang terlibat dalam konflik Israel-Palestina,” demikian keterangan Amnesty MENA, yang diunggah pada platform X (Twitter).
Amnesty MENA mendukung aksi mogok kerja di empat serikat buruh di Belgia, yang dilaporkan memblokade pengiriman senjata ke Israel untuk membalas serangan kelompok Hamas. Serangan balasan Israel itu, telah menewaskan dan melukai ribuan warga sipil di Gaza. Amnesty MENA berharap aksi mogok kerja sebagai bentuk protes ini bisa ditiru oleh yang lain.
Unggahan Amnesty MENA di X itu, melampirkan pula seruan dari empat serikat pekerja di Belgia, yakni FGTB, ACV, CSC dan BBTK/SETCa. Para serikat pekerja itu menolak mengurus suplai kebutuhan militer yang digunakan untuk perang Palestina. Menurut the Stockholm International Peace and Research Institute (SPRI), pihak yang akan sangat terpukul oleh embargo ini adalah Amerika Serikat dan Jerman, yang menjadi penyuplai senjata terbesar ke Negeri Bintang Daud.
Washington dan pensuplai lainnya mulai mengirimkan amunisi ke Israel segera setelah Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023, yang disebut otoritas Yerusalem Barat menewaskan sekitar 1.400 warga Israel dan lebih dari 200 orang disandera Hamas. Gedung Putih meminta Kongres Amerika Serikat agar menyetujui pengucuran bantuan ke Israel sekitar USD14 miliar (Rp 221 triliun), namun persetujuan itu masih menggantung.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sekitar 8.800 warga Palestina tewas dan lebih dari 22 ribu orang luka-luka sejak Tel Aviv mendeklarasikan perang terhadap Hamas sebagai bentuk balasan atas penembakan dan pengeboman. Tak hanya itu, Tel Aviv juga dilaporkan mengirimkan tentara ke medan tempur.
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini