Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Udara Malaysia akan diperkuat drone dengan ketinggian sedang (MALE UAV) pada 2025, dengan operasi dimulai pada awal 2026, demikian dilaporkan Free Malaysia Today, Selasa, 2 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Menteri Pertahanan Ikmal Hisham Abdul Aziz di parlemen mengatakan, pemerintah telah menyelesaikan semua proses evaluasi tender pengadaan pesawat tak berawak atau drone untuk digunakan Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan, dewan pengadaan kementerian telah mensertifikasi tender yang dipilih dan menyerahkannya ke kementerian keuangan pada 7 Juli. Keputusan akhir akan diketahui bulan ini.
Ekosistem pemeliharaan akan dilaksanakan setelah berakhirnya masa garansi dari produsen peralatan asli, berdasarkan konsep pemeliharaan yang ditentukan
“Pengadaan alutsista, termasuk peralatan elektronik untuk aset-aset ini, akan dilakukan pada pengadaan tahap kedua dan ketiga di bawah Malaysia Plans 13 dan 16,” katanya menanggapi pertanyaan anggota parlemen Ahmad Tarmizi Sulaiman.
Menjawab pertanyaan tambahan dari Awang Husaini Sahari (PH-Putatan) mengenai tujuan memperoleh drone ini, Ikmal mengatakan pesawat akan melakukan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian untuk angkatan bersenjata.
“Aset MALE UAS ini akan ditempatkan di Lanud Labuan untuk meningkatkan dominasi udara RMAF, terutama dalam melakukan pengawasan di Laut China Selatan dan pantai timur Sabah,” katanya.