Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Apa itu Hari Nakba yang Diperingati PBB? Begini Sejarahnya

Hari Nakba berasal dari bahasa Arab yang berarti malapetaka dan mengacu pada penumpasan etnis Israel atas Palestina pada 1948 hingga sekarang.

17 Mei 2023 | 12.15 WIB

Perempuan Palestina mengumpulkan batu yang akan diberikan kepada pria untuk melempari tentara Israel di balik pagar pembatas antara Jalur Gaza dan wilayah Israel. [Aljazeera]
Perbesar
Perempuan Palestina mengumpulkan batu yang akan diberikan kepada pria untuk melempari tentara Israel di balik pagar pembatas antara Jalur Gaza dan wilayah Israel. [Aljazeera]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Nakba secara resmi diperingati pertama kali oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin, 15 Mei 2023. Presiden Palestina Mahmoud Abbas turut hadir dalam kegiatan yang berlangsung di New York, Amerika Serikat. Peristiwa tersebut tentu menjadi sejarah baru setelah 75 tahun serangan Israel. Lantas, sebenarnya apa itu Hari Nakba? 

Apa itu Hari Nakba?

Menurut Institute for Middle East Understanding, Nakba berasal dari bahasa Arab yang berarti malapetaka. Istilah itu mengacu pada penumpasan etnis Israel atas Palestina, pengasingan, perampasan properti, penghancuran kota dan desa, menjadikan mereka pengungsi, serta menghapus keberadaan bangsa asli dari tanah airnya sejak 1948. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sebelum, selama, dan setelah pendirian Israel pada Mei 1948, milisi Zionis pertama, kemudian militer Israel menggunakan tindak terorisme dan pembantaian untuk mengusir warga Palestina dari rumah mereka. Zionis dan militer Israel secara sistematis menjarah dan menghancurkan properti. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pada saat penandatanganan perjanjian gencatan senjata dengan negara-negara Arab 1949, diperkirakan terdapat 750.000 pengungsi Palestina (sekitar 75 persen populasi) yang melarikan diri. Israel meluluhlantakkan 400 sampai 500 desa dan kota di negara hasil rampasannya tersebut. 

Sejarah Hari Nakba

Dilansir dari Aljazeera, setiap tahun warga Palestina memperingati Hari Nakba pada 15 Mei. Hal itu bermula dari pasukan Zionis yang memperoleh dukungan dari pemerintah Inggris untuk membentuk negara Yahudi di Palestina pada 14 Mei 1948. Segera setelah mandat Inggris berakhir, militer mengumumkan pendirian negara Israel yang memicu perang dengan Arab pertama. 

Pertempuran berlanjut hingga Januari 1949 akibat genderang perang disepakati oleh Israel, Mesir, Lebanon, Suriah, dan Yordania. Peristiwa itu juga menghasilkan Garis Hijau yang merupakan batas yang diakui secara umum antara Israel dan Tepi Barat. Sebelumnya, garis tersebut dianggap sebagai perbatasan pada 1967. 

Pada 9 April 1948, pasukan Zionis membantai lebih dari 110 pria, wanita, dan anak-anak. Mereka adalah warga desa Deir Yassin di tepi barat Yerusalem yang dibunuh oleh anggota milisi Irqun pra-negara Israel dan Stern Gang Zionis. 

Kenapa Hari Nakba Baru Diperingati PBB?

Mengutip npr.org, PBB secara resmi mengakui Hari Nakba setelah 75 tahun berlalu. Selama beberapa dekade, badan internasional tersebut dianggap memandang remeh penderitaan rakyat Palestina. Namun sekarang menyebut bahwa Nakba menjadi pengingat ketidakadilan bersejarah dan menyoroti krisis pengungsi yang sedang berlangsung. 

Meski begitu, perlawanan tetap ada, Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Britania Raya masuk dalam 30 negara yang menentang resolusi PBB untuk mengadopsi peringatan tersebut. Sementara itu, pejabat Israel mendesak negara-negara anggota lembaga internasional untuk memboikot acara bersejarah bagi rakyat Palestina setiap 15 Mei. 

“Menghadiri peristiwa tercela ini berarti menghancurkan peluang perdamaian dengan mengangkat narasi Palestina yang menganggap pembentukan Israel sebagai bencana”, kata Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan. 

Israel juga menyerukan bahwa puluhan negara telah setuju untuk tidak hadir, termasuk AS, Inggris, Republik Ceko, dan Ukraina. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS berbicara bahwa tidak akan mewakili acara tersebut. Ada pula Duta Besar Ukraina untuk Israel Yevgen Korniychuk yang mengungkapkan bahwa tidak ingin merugikan kepentingan negara mayoritas berpenduduk Yahudi itu. 

Peringatan Hari Nakba akan diisi oleh acara utama berupa pidato dari Mahmoud Abbas. Diikuti dengan kegiatan yang menampilkan pengalaman mendalam bagi Palestina melalui siaran musik langsung, foto, video, bahkan kesaksian pribadi oleh para korban. 

MELYNDA DWI PUSPITA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus