Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial Arab Saudi menggagas pendirian sebuah kelompok relawan bernama Rompi Putih yang bertugas membantu para jamaah haji yang kesulitan saat beribadah. Pendirian Rompi Putih ditujukan untuk menyatukan kelompok-kelompok relawan yang membantu jamaah haji setelah sering tumpang-tindih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari english.alarabiya.net, Rabu, 14 Agustus 2019, kelompok relawan Rompi Putih akan berkoordinasi dengan sektor swasta dan anak-anak pramuka di seluruh Kerajaan Arab Saudi dalam satu payung koordinasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kementerian Tenaga Kerja dan sosial muncul dengan gagasan ini unutk mengkoordinir para relawan selama musim haji dan kami memanggilnya 'Rompi Putih'," kata Hussain al-Hazmi, pengawas bidang media dari Kementerian Tenaga Kerja san Sosial Arab Saudi.
Menurut al-Hazmi, dengan terpusatnya koordinasi tenaga relawan ini maka diharapkan akan tercipta kerja yang lebih baik dan membantu lebih banyak jamaah haji yang membutuhkan.
Sebelumnya, para relawan terpecah antar lembaga pemerintah, diantaranya Pertahanan Sipil dan Departemen Kesehatan. Ada pula tenaga relawan dari mahasiswa yang kuliah di sejumlah Universitas di Arab SAudi, kelompok pramuka dan organisasi swasta seperti Palang Merah.
Setiap musim haji tiba, anak-anak muda dari Asosiasi Pramuka Arab Saudi ambil bagian sebagai tenaga relawan. Mereka ditempatkan di tempat-tempat suci, seperti Mina, Muzdalifa dan Arafat.
"Setiap tahun kami mendengar ratusan cerita dari para relawan yang menghabiskan energi dan waktu mereka untuk membantu para jamaah. Para relawan ini jauh dari keluarga mereka demi bisa melayani para tamu Allah," kata Ahmad Hattan, relawan Rompi Putih dari kota Riyadh yang pertama kali berpartisipasi.
Pemerintah Arab Saudi telah mengerahkan puluhan ribu staf untuk membantu sekiar 2,5 juta jamaah yang melakukan ibadah haji. Lebih dari 38 ribu PNS di seluruh kementerian di Arab Saudi turun tangan membantu koordinasi transportasi, surat-menyurat, pengiriman dan layanan logistik. Ada pula tiga ribu staf yang berjaga untuk memberikan bantuan pelayanan kesehatan pada para jamaah haji.